KOMPAS.com - Bek timnas U19 Indonesia, Elkan Baggott, bakal merasakan langsung polesan Kieron Dyer, pelatih yang pernah mengemban tahun-tahun terbaiknya bermain di bawah asuhan Sir Bobby Robson.
Bek tengah Elkan Baggott sempat mengikuti pemusatan latihan Timnas U19 di Kroasia.
Namun, ia menjadi pemain pertama yang balik dari training camp tersebut, sekitar empat hari sebelum pasukan Shin Tae-yong meninggalkan negara Balkan tersebut pada Senin (26/10/2020.
Tak lama setelah kembali, Elkan Baggott turut berpartisipasi pada laga timnya, Ipswich Town, kontra Sheffield Wednesday di Professional Development League Two South pada Selasa (27/10/2020).
Elkan Baggott, yang masih berusia 18 tahun, tampil 90 menit pada laga yang sebenarnya untuk level U23 tersebut.
Baca juga: Kebersamaan Kurang dari 2 Pekan Elkan Baggott dan Timnas U19
Ipswich memang kerap memberikan kesempatan bagi para pemain muda.
Bahkan, duet bek tengah yang turun pada laga tim utama The Blues kontra Gillingham pada hari sama Elkan merumput, Luke Woolfenden dan Mark McGuinness, masing-masing baru berusia 22 dan 19 tahun.
Pemain mereka dengan penampilan terbanyak musim ini adalah gelandang Andre Dozzell yang baru berusia 21 tahun.
Selain kesempatan yang terbuka bagi Elkan untuk menembus tim utama Ipswich, bek timnas U19 tersebut juga akan merasakan polesan sosok legendaris klub mulai Kamis ini.
???? Kieron Dyer is returning to Town to take a leading coaching role with the U23s.
The former Blues midfielder, who made over 100 appearances for the Club, will take over the reins later this week.
Gerard Nash will take up a new role focused around the first-team.
???? #itfc
— Ipswich Town FC (@IpswichTown) October 26, 2020
Ipswich Town U23 akan menyambut mantan wonderkid klub dan juga eks pemain timnas Inggris, Kieron Dyer.
Kieron Dyer akan menjadi pelatih kepala tim U23 dengan didampingi oleh Terry Butcher dan Jason Dozzell.
Dyer menggantikan pelatih sebelumnya, Gerard Nash, yang akan lebih difokuskan ke tim utama.
Baca juga: Shin Tae-yong Siapkan Elkan Baggott Jadi Tumpuan Pertahanan Timnas U19
Terry Butcher merupakan mantan bek timnas Inggris. Ia merupakan bek termuda timnas Three Lions di Piala Dunia 1982 dan menjadi andalan Three Lions sepanjang dekade itu.
Butcher adalah salah satu bek yang gagal menghadang Diego Maradona saat ia mencetak gol solo fantastis saat Argentina menang 2-1 atas Inggris di perempat final Piala Dunia 1986.
Foto paling ikonik Terry Butcher mungkin saat ia tampil membela timnas Inggris kontra Swedia pada laga kualifikasi Piala Dunia 1990 dengan kepala dan seragam berdarah-darah.
Sebelum ini, Terry Butcher menjadi pelatih bertahan di klub Liga China, Guangzhou R&F.
Butcher dan Dyer akan menukangi tim akademi yang memang telah melahirkan banyak bintang dari masa ke masa termasuk diri mereka sendiri.
Dyer bermain lebih dari 100 kali bagi Ipswich Town sebelum ia pindah ke Newcastle United dan berjibaku di Premier League.
Baca juga: Rasa Bangga Elkan Baggott Usai Kenakan Jersey Timnas U19 Indonesia
"Saya tak sabar memulai. Saya punya hubungan bagus dengan klub dan ada sistem pembinaan pemain muda yang bagus di sini," tutur pria yang kini berusia 41 tahun tersebut.
"Kami berada di akademi kategori 2 tetapi cara kami bertahan sebagai klub adalah menemukan talenta-talenta ini dan menjual mereka dengan keuntungan besar," lanjut pria yang membela timnas Inggris di Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2004 ini.
"Itu yang terjadi kepada saya dan banyak pemain lain seperti Darren Bent, Titus Bramble, dan Darren Ambrose. Kami punya banyak talenta muda di sini," lanjutnya.
Beberapa hari lalu, Kieron Dyer bercerita mengenai masanya bermain di bawah pelatih legendaris Sir Bobby Robson, di Newcastle United.
Baca juga: Debut Elkan Baggott bagi Ipswich Town, Dapat Rating Mentereng
Dyer bermain selama delapan tahun di kubu Magpies, antara lain berjibaku di puncak Premier League, dua kali lolos ke Liga Champions, dan mencapai semifinal Piala UEFA.
Ia mengatakan bahwa hubungannya dengan sang pelatih "seperti ayah dan anak" kendati keduanya pernah terlibat perseteruan publik saat Dyer menolak turun bagi Sir Bobby saat posisinya digeser oleh sang pelatih pada 2004.
"Publik tak menyadari betapa dekat saya dan Bobby. Beberapa mungkin bilang saya mengecewakan dia. Ya, mungkin benar begitu, tetapi semua orang pasti juga pernah selisih paham dengan ibu dan ayah mereka. Kami punya hubungan ayah dan anak," tuturnya.
"Ia adalah manajer personel terbaik," tutur Dyer mengenai pria yang menjadi mentor bagi pelatih Tottenham, Jose Mourinho, tersebut.
"Sir Bobby adalah harta nasional, semua mencintainya dan ia mengeluarkan yang terbaik dari semua pemain."
Para fans sepak bola Tanah Air pun boleh berharap Dyer akan dapat mengeluarkan yang terbaik dari Elkan Baggott selama masanya di klub tersebut.
Baggott sendiri sudah melakoni debutnya bagi tim senior Ipswich Town pada laga EFL Trophy kontra Gillingham pada awal bulan ini.
Ia tampil solid selama 90 menit dalam kemenangan 2-0 Ipswich Town tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.