Isolasi Mandiri, Klub Inggris Ingatkan Pemain Menaati

LONDON, KOMPAS.com - Klub-klub Liga Inggris mengingatkan pemain selalu menaati protokol isolasi mandiri untu mencegah meluasnya penyebaran pandemi Covid-19.

Inggris mencatatkan peningkatan kembali kasus pandemi corona dengan rerata penambahan 554 kasus per hari.

SHUTTERSTOCK/Orpheus FX Ilustrasi vaksin corona. Vaksin virus corona yang dikembangkan Rusia, Sputnik V diragukan ilmuwan Barat, terkait data keamanan vaksin yang dikembangkan untuk mencegah Covid-19.

Data terkini dari laman www.gov.uk menunjukkan, hingga kini, ada 36.1 juta kasus di Inggris dengan angka kematian 1,05 juta.

Sementara, jumlah pasien sembuh ada 25,1 juta.

AFP/Paul Ellis Pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa, dan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, berjabat tangan sebelum pertemuan kedua tim di ajang Liga Inggris, Sabtu (4/10/2020).

Lantaran peningkatan jumlah kasus itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meneken peraturan lebih ketat tentang protokol kesehatan, termasuk aturan orang berkumpul, menjaga jarak, dan isolasi mandiri.

Inggris melarang orang berkumpul maksimal enam orang.

AFP/LINDSEY PARNABY Marcus Rashford dan Jadon Sancho kala melakoni latihan bersama tim nasional Inggris.

Baca juga: Arsenal Vs Sheffield, Ujian bagi Benteng Mikel Arteta

Pelanggaran akan berujung sanksi semisal kewajiban isolasi mandiri.

JOHN SIBLEY/REUTERS Manajer Arsenal, Mikel Arteta, resmi terinfeksi virus corona. Arteta sempat bersalaman dengan pemilik Olympiakos, Evangelos Marinakis, yang belakangan juga diketahui positif Covid-19.

Sementara itu, Lembaga Layanan Kesehatan Inggris (NHS) pada lamannya mengggariskan pokok-pokok mengenai isolasi mandiri.

Selain mesti melalui pemeriksaan kesehatan secara tetap dan ketat, isolasi mandiri mewajibkan seseorang sedikitnya selama 10 hari berada di ruang lingkup khusus dengan meminimalisasikan perjumpaaan dengan banyak orang.

AFP/JULIAN FINNEY Sundulan striker Arsenal Alexandre Lacazette (tengah) berbuah gol ke gawang West Ham United pada laga pekan kedua Liga Inggris 2020-2021 di Stadion Emirates, Sabtu (19/9/2020) atau Minggu dini hari WIB.

Meskipun demikian, klub-klub Liga Inggris juga menyiapkan isolasi mandiri yang membuat pemain maupun staf hingga pelatih tetap merasa nyaman.

Baca juga: Deretan Pesepak Bola dan Pelatih yang Positif Corona, Serta Penghentian Beberapa Liga di Eropa

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta pada Maret 2020 yang terpapar corona, misalnya, tetap bisa memantau latihan terbatas penggawanya dengan memanfaatkan teknologi digital dari tempat isolasi mandiri.

Tangkapan Layar Twitter @arsenal Skuad Arsenal saat merayakan gol ke gawang Leicester City pada babak ketiga Piala Liga Inggris di Stadion King Power, Kamis (24/9/2020) dini hari WIB.

Hal yang sama juga dialami pelatih klub West Ham United, David Moyes.

Pada pekan akhir September 2020, Moyes yang mantan pelatih Manchester United itu wajib menjalani isolasi mandiri.

Padahal, saat itu, West Ham mesti berhadapan dengan Hull City dalam lanjutan Piala Liga Inggris musim 2020-2021.

DOK. West Ham United.com Pelatih baru West Ham United, David Moyes

Posisi Moyes sementara waktu digantikan oleh asisten pelatih Alan Irvine.

Sempat melakukan rotasi pemain satu jam sebelum laga, Irvine sukses membawa timnya menang 5-1.

David Moyes sendiri tetap bisa memantau laga dari tempatnya menjalani isolasi mandiri.

ELMAR KREMSER / SVEN SIMON / SVEN SIMON / DPA PICTURE-ALLIANCE Pemain baru West Ham, Sebastian Haller.

Nyaman

RS Medistra Hal yang menjadi perhatian utama adalah kondisi isolasi mandiri yang membuat nyaman bagi pasien Covid-19 juga menjadi pemahaman pengelola Rumah Sakit (RS) Medistra.

Di Jakarta, kondisi isolasi mandiri yang membuat nyaman bagi pasien Covid-19 juga menjadi pemahaman pengelola Rumah Sakit (RS) Medistra.

"Kami meluncurkan program Funsolation, program isolasi mandiri berbayar dengan tema 'Fun Activity'," kata Direktur RS Medistra Dini Handayani dalam siaran persnya pada Selasa (6/10/2020).

Shutterstock Ilustrasi virus corona

Dini mengatakan, program ini untuk pasien Covid-19 dengan kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG) atau pasien bergejala minimal dengan kondisi medis baik.

Dalam program ini, RS Medistra, lanjut Dini, menggandeng Hotel Pomelotel yang berlokasi dekat dengan rumah sakit.

Shutterstock Ilustrasi virus corona. Virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Jika ada pasien dengan kasus gejala sedang atau berat, yang bersangkutan akan dirawat sepenuhnya di RS Medistra.

Pasien pada program ini akan mendapatkan layanan berjemur di bawah sinar matahari (sun bathing), latihan harian, olahraga (pingpong dan biliar), kesempatan menyaksikan film-film di layanan Netflix, berkaraoke, hingga melakukan latihan kreatif.

Shutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona

"Program ini membuat masa isolasi menjadi penuh dengan aktivitas menyenangkan," kata Dini Handayani.

Dini menerangkan, pasien akan mendapatkan fasilitas kamar penginapan pribadi, hingga layanan laundry, makanan ringan, masker, berikut APD.

Fasilitas ini juga didukung oleh perawat yang standby di lokasi hotel untuk menjamin keselamatan pasien selama menjalani isolasi.

Sementara itu, visitasi dokter umum dan dokter spesialis akan dilakukan sesuai kebutuhan.

Shutterstock Ilustrasi vaksin corona

Pasien, lanjut Dini, akan berkesempatan memiliki aktivitas dengan pasien lain yang memiliki tingkat infeksi yang sama.

"Pengukurannya melalui CT Level," ujar Dini Handayani.

Selain kegiatan yang bersifat menyenangkan, isolasi mandiri ala RS Medistra ini juga diisi dengan edukasi.

Shutterstock/Evergreentree Ilustrasi masker kain, masker

Diharapkan, pasien kian memahami konsep isolasi mandiri, bagaimana pentingnya, dan apa manfaatnya.

Dini Handayani menjelaskan harga promo kamar dengan kapasitas satu pasien adalah Rp 1,5 juta per malam.