Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIFPro Bicara Kisruh Penyelesaian Sengketa Pemain dan Klub Indonesia

Kompas.com - 30/09/2020, 14:57 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

Sementara itu, Takuya Yamazaki selaku Chairman FIFPro Asia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang punya football governance terbaik untuk mengatasi kisruh seputar kontrak pemain di tengah pandemi.

Namun, ia tetap punya kekhawatiran terhadap praktek football governance di Tanah Air.

"Indonesia salah satu negara terbaik di Asia dalam hal struktur football governance. Alasannya adalah Indonesia telah menerapkan NDRC. Semua anggota FIFA punya tanggung jawab untuk menerapkan mekanisme dispute negotiation," ujarnya kepada KOMPAS.com pada kesempatan sama.

Baca juga: Sikap FIFPro Soal Pemain Pelanggar Protokol Kesehatan di Liga 1

"Di Indonesia sudah ada NDRC dari tahun lalu, jadi ini alasan Indonesia salah satu yang terbaik. NDRC ada di Indonesia, jadi mereka punya perlindungan baik bagi pemain."

"Namun, pada kenyataannya tak bekerja dengan baik."

"Apa yang kami pelajari dari pengalaman ini, walau sudah ada struktur football governance yang rumit, selama stakeholder tak mengerti struktur tersebut, maka semua tak akan bekerja," ujarnya lagi.

"Ini yang terjadi di Indonesia."

"Pesannya sangat penting. Kenapa kita perlu NDRC? Kenapa pemain asing di Indonesia bisa pergi untuk mendapatkan proteksi lebih? Kenapa pemain asing di Indonesia lebih suskses meninggalkan Indonesia untuk ke DRC FIFA?"

"Ada diskriminasi antara pemain domestik dan asing, terkait kontrak."

"Saya ingin mengatakan di sini bahwa pesannya penting. Mengerti filosofi football governance sangat-sangat penting."

"Kita sudah menghabiskan banyak waktu, mengadakan seminar dan dialog."

"Namun, sayangnya ada beberapa orang dari klub yang mengatakan kenapa perlu NDRC ini? Padahal mekanisme ini wajib adanya di regulasi FIFA."

"Pertanyaan ini masih ada bahkan di seminar penutup saat kami menyiapkan NDRC (Juli 2019)," ujarnya menutup.

Pada kesempatan terpisah, General Manager APPI Ponaryo Astaman mengakui bahwa NDRC bergerak kalau pemain dengan klub tidak dapat mencapai kata sepakat.

Baca juga: APPI Ungkap Ada Pemain yang Gajinya di Bawah UMR karena Pandemi Covid-19

"Kalau akhirnya pemain dan klub sepakat, tentu masalahnya tidak akan sampai ke NDRC," tutur Ponaryo kepada KOMPAS.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com