KOMPAS.com - FIFPro, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Dunia, berbicara perihal penyelesaian sengketa pemain profesional di Indonesia yang tak selamanya berjalan lancar. Padahal, Indonesia sudah punya Badan Penyelesaian Sengketa Nasional (NDRC).
FIFPro merupakan badan yang menaungi lebih dari 65.000 pesepak bola profesional di seluruh dunia.
Organisasi yang berbasis di Belanda ini menyoroti Indonesia karena angka pemangkasan gaji pemain bisa mencapai 75 persen, per SK PSSI nomor 48 pada akhir Maret.
Pemangkasan gaji yang pertama ini sempat menimbulkan guncangan besar di kalangan pemain profesional Tanah Air karena keputusan diambil tanpa mempertimbangkan suara pemain.
Hal itu baru dibenahi di SK PSSI nomor 53 pada akhir Juni.
Akan tetapi, pihak APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) mengutarakan masih ada kesimpang-siuran terkait nominal pemotongan.
Imbasnya, beberapa pemain asing top telah meninggalkan klub mereka.
Sementara, pemain seperti Greg Nwokolo memilih "membebaskan diri" dari ikatan kerja di Madura United mengutip lingkungan kerja "high risk, low return" bagi para pemain profesional di tengah pandemi.
Baca juga: FIFPro Kecewa Situasi di Liga 1, Tekankan Kerentanan Pesepak Bola Indonesia
Menurut Sekretaris Jenderal FIFPro, Jonas Baer-Hoffman, NDRC ada untuk melindungi diri dari peraturan sepihak seperti ini.
PSSI memang telah bekerja sama dengan FIFA, FIFPro, dan APPI mendirikan NDRC pada Juli 2019.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan