Duet pemain Singapura, M Ridhuan dan M Noh Alamsyah, masih menjadi cerita manis bagi Aremania. Keduanya berperan besar dalam kesuksesan Singo Edan merengkuh gelar Liga Indonesia pada 2010 silam.
M Ridhuan merajah tubuhnya tubuhnya pada tahun 2012 saat kembali memperkuat Arema pasca-hijrah dari Arema IPL. Sayangnya, setelah menato tubuhnya, dia justru meredup.
Perbedaan gaya bermain yang diusung Rahmad Darmawan kala itu membuatnya kesulitan mendapatkan tempat.
Baca juga: Jakarta PSBB, Arema FC Pasrah
Meskipun menyandang status sebagai pahlawan Arema, nyatanya dia gagal bersaing dengan pemain-pemain kala itu.
Akhirnya, M Ridhuan hanya bisa bertahan satu putaran. Di putaran kedua, dia akhirnya hengkang membela Persisam Samarinda.
3. Kiko Insa
Direkrut pada musim 2015, Kiko Insa berhasil menjadi bintang hati Aremania.
Permainannya yang keras, lugas, dan tanpa kompromi disebut-sebut merepresentasikan Singo Edan sesungguhnya sampai-sampai dia disodori kontrak lima tahun.
Sebagai balasan cinta kepada Aremania, bek asal Spanyol tersebut kemudian menato lengan kanannya dengan gambar singa pada saat merayakan ulang tahunnya yang ke-29, yang jatuh pada 25 Januari 2016.
Namun, perubahan besar terjadi saat Milomir Seslija masuk pada tahun yang sama.
Kisah berakhir tragis. Pagi hari setelah menjuarai Bali Island Cup 2016, Kiko Insa mendapatkan kabar bahwa manajemen Arema meminjamkan dia ke Bali United.
Baca juga: Kiko Insa Enggan Hapus Bukti Kecintaan pada Arema
4. Felipe Bertoldo
Tidak hanya pemain dengan tato baru, Felipe Bertoldo sudah mempunyai tato singa sejak lama juga tak lepas dari mitos kutukan ini.
Felipe Bertoldo merupakan pemain berpaspor Timor Leste. Direkrut pada awal musim 2017, pemain berdarah Brasil tersebut sukses mengantarkan Singo Edan juara Piala Presiden 2017 dan Piala Bhayangkara.
Sebelum bergabung dengan Arema, dia sudah memiliki tato singa di sebelah kiri dengan tulisan King of Kings yang diartikan raja dari semua raja. Seakan berjodoh, dia lalu bergabung dengan Arema.