Ronald Koeman Tunjuk Kapten Anyar, Drama Messi dan Barcelona Berlanjut

KOMPAS.com – Ronald Koeman menambah panas drama Lionel Messi dan Barcelona dengan keputusan menunjuk kapten anyar, Gerard Pique.

Pada awalnya, pelatih Ronald Koeman memang ingin mempertahankan Lionel Messi di Camp Nou.

Namun, sikap pihak Lionel Messi yang menunjukkan minat serius untuk pergi membuat Koeman merancang rencana cadangan jika sang pemain hengkang.

Pihak Man City sendiri, sebagai peminat serius Messi, dikabarkan telah mempersiapkan kedatangan Sang Messiah ke Stadion Etihad.

Baca juga: Terjawab Sudah soal Masa Depan Lionel Messi di Barcelona

Bahkan, The Citizens dikabarkan siap menghadapi kemungkinan ketiga, di mana mereka harus mendatangkan Man City dengan mahar mencapai 700 juta euro (Rp 12,2 triliun).

Akan tetapi, update terbaru menunjukkan sebaliknya.

Lionel Messi kemungkinan besar bertahan semusim lagi di Bacelona setelah pertemuan kedua pihak pada Kamis (2/9/2020).

Pihak Lionel Messi diwakili oleh Jorge, sang ayah yang juga agen mega bintang asal Argentina tersebut.

Sedangkan, Barcelona diwakili langsung oleh Presiden Josep Maria Bartomeu.

Pihak Lionel Messi dikabarkan melunak kepada Barcelona setelah pertemuan itu.

Pihak Messi memutuskan untuk bertahan satu atau dua musim sebagai bentuk perpisahan kepada fans Barcelona.

Beberapa laporan dari media Spanyol juga menerangkan bahwa peluang Messi bertahan di Barcelona bisa mencapai 90 persen.

Namun, kabar perpanjangan kontrak yang disodorkan Bartomeu kepada Messi secara tidak langusung tak mendapat dukungan dari Ronald Koeman.

Baca juga: Perkataan Pertama Antoine Griezmann Soal Nasib Lionel Messi di Barcelona

Dilansir BolaSport dari Marca, Ronald Koeman bahkan telah menentukan kapten baru Barcelona apabila Lionel Messi pergi.

Diketahui, Koeman memilih bek tengah Barca, Gerard Pique sebagai kapten baru Blaugrana jika La Pulga Hengkang.

Rencananya, Gerard Pique akan dibantu oleh tiga wakil kapten: Sergio Busquets, Sergi Roberto, dan Marc-Andre ter Stegen.

Meskipun pada kemungkinan ketiga tersebut cukup sulit dilakukan karena Man City juga terbayangi aturan Financial Fair Play (FFP). (Reno Kusdaroji)