Selain tes antropometri, The Yellow Submarines juga melakukan tes glikemia harian, diikuti dengan tes hematologis dan hormonal.
Mereka juga melakukan tes genetis dan jika hal tersebut belum cukup, tes yang saat ini membuat ahli nutrisi Hector Uso gembira adalah studi metabolisme.
Analisis ini memberikan informasi tentang apa yang pemain bakar setiap laganya.
“Seorang pesepak bola mungkin mampu membakar karbohidrat sebagai sumber energi dari menit pertama. Ia jarang membakar lemak. Saya tahu perlu memberikannya karbohidrat pada pertengahan babak sehingga ia dapat tampil bagus di babak kedua," tutur Uso.
"Namun, Anda harus hati-hati karena saya memiliki pemain yang mampu membakar lemak sebagai sumber energi dari menit pertama dan menyimpan karbohidrat."
"Jadi, pada pertengahan babak saya tidak memberikannya banyak karbohidrat. Jika saya melakukannya, itu tidak menguntungkan sang pemain,” jelasnya sembari menunjukan grafik pada komputernya di tempat latihan klub.
“Hal tersebut membuat saya mengoptimalisasi dan memahami apa yang perlu saya berikan bagi pemain tertentu.”
Ini merupakan penyesuaian nutrisi paling canggih di saat mempersiapkan diet individual bagi setiap pemain. Hal tersebut adalah rahasia di balik rencana nutrisinya.
Faktanya, beberapa klub LaLiga sedang mengupayakan teknik ini dan teknik lainnya dalam upaya mereka untuk membuat lompatan ke depan dalam perencanaan mereka.
Misalnya, Athletic Club de Bilbao menerapkan teknik kecerdasan buatan untuk memproses data klinis dan preferensi serta keadaan pribadi - di antara banyak lainnya - untuk menyiapkan rencana yang disesuaikan sedalam mungkin.
"Masalahnya adalah, saat ini, jika pesepak bola tidak menemukan solusi di dalam klub, dia akan mencari solusi tersebut di luar klub, " Ricciardi mengakui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.