Berkreasi
Ikhwal berkreasi, sementara itu, menjadi salah satu perhatian besar Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia Budiman Sudjatmiko.
Dalam keterangan tertulisnya, Budiman juga menambahkan kondisi pandemi corona justru menjadi peluang.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: UU Desa Tidak Merampok Penghasilan Kades
"Kondisi ini adalah peluang bagi kaum muda tanah air mengantarkan Indonesia menjadi pemenang dalam kompetisi global pada era Industri 4.0," tuturnya.
Untuk sampai pada garis kemenangan itu, kata Budiman melanjutkan, syarat berimajinasi adalah poin penting.
Kekuatan imajinasi, menurut hemat Budiman, membuat manusia lebih unggul dari mesin dan kecerdasan buatan.
“Mesin bisa akurat, tepat dan cerdas. Tapi untuk sementara saya belum melihat mesin bisa berimajinasi,” ungkapnya pada forum yang diikuti para mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus-kampus global bergengsi seperti University of California-Berkeley, Stanford University, dan Princeton University, serta sejumlah universitas kenamaan di Indonesia seperti UI, ITB, UGM, dan lainnya.
Kedua, kalangan generasi milenial secara aktif mentransfer imajinasinya dalam ilmu pengetahuan, termasuk ke dalam algoritma dan aplikasi digital.
Poin utama yang diharapkan Budiman bukan sebatas pada upaya kaum kreatif menemukan solusi atas problem masyarakat pada era kekinian, namun juga mengimajinasikan solusi atas persoalan-persoalan yang potensial muncul di masa depan.
"Yang ketiga adalah berkolaborasi," katanya.
Budiman mengajak kalangan muda membuat jejaring sosial, bergotong royong, dan mengembangkan solidaritas.
"Lakukan ketiganya (berimajinasi, berpengetahuan, berkolaborasi). Anda akan jadi pemenang,” tutur Budiman.
Menurut Budiman, kiprah anak muda Indonesia dalam memanfaatkan peluang Industri 4.0 membutuhkan ekosistem yang memadai.
Itu sebabnya, dia mengusulkan dikembangkannya Silicon Village.
Sebagaimana diketahui, Silicon Village adalah semacam pusat pengembangan teknologi dan inovasi digital di Amerika Serikat.