"Kami adalah sekumpulan orang yang memiliki keseriusan (dalam berbisnis). Satu-satunya hal yang ambigu hanyalah soal photoshop itu. Tetapi, tak ada maksud kejahatan di baliknya," kata Bourbon yang dilansir Reuters.
Namun, keseriusan BN Group sebagai perusahaan tetap dipertanyakan mengingat temuan Reuters di lokasi yang diklaim sebagai kantor perusahaan di Paris.
Otoritas di Paris memastikan tak ada nama BN Group teregistrasi di kawasan itu. Lokasi yang diklaim sebagai kantor perusahaan di Place Vendome juga ternyata tak akurat.
Setelah lokasi itu dikunjungi Reuters, tidak ditemukan perusahaan bernama BN Group.
Selain itu, perusahaan teknologi finansial Hydra X yang disebut BN Group sebagai salah satu entitas perusahaan dan menjalankan trading di bursa Singapura, membantah klaim tersebut.
Baca juga: Tiga Negara Kuat Calon Lawan Timnas U19 di Kroasia
Hal ini diperkuat dengan pernyataan otoritas bursa Singapura.
Temuan Reuters tentang praktik negatif perusahaan Singapura itu sontak mengancam terlaksananya jual beli saham Newcastle United.
Sebelumnya, BN Group berencana mengambil alih saham klub Liga Primer Inggris tersebut.
Namun, selepas temuan media soal praktik negatif yang dilakukan BN Group, kini sejumlah fan Newcastle United menolak juga klub mereka diambil-alih perusahaan yang tidak memiliki asal usul yang jelas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan