“Orang terlalu paranoid dengan naturalisasi. Padahal, apa ceritanya naturalisasi? Kami belum berpikir ke sana,” kata mantan ketua PSSI Asprov Jatim tersebut.
Haruna Soemitro menjelaskan perekrutan pemain asing baru bukan hal luar biasa.
Setiap tahunnya, puluhan pemain asing baru seliweran masuk ke Indonesia untuk memeriahkan kompetisi.
Perekrutan pemain asing sudah menjadi sebuah siklus dalam kompetisi di Indonesia.
Dia menegaskan, perekrutan pemain asing muda Brasil ini menjadi bagian siklus tersebut, untuk memenuhi kebutuhan tim jelang kompetisi.
Baca juga: Profil Singkat 5 Pemain Muda Brasil yang Hebohkan Isu Naturalisasi
Haruna Soemitro mengingatkan kembali kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan dengan status luar biasa.
Renegosiasi pemain asing juga tidak semua berjalan dengan baik dan dapat menciptakan kekosongan.
Sehingga, ada kebutuhan dari klub terhadap tenaga pemain asing.
“Meski saat ini slot pemain sudah penuh, tetapi jika pemain asing tidak hadir karena renegosiasi kontrak, ya (posisinya) akan diisi pemain baru itu," ucap pria yang juga menjabat sebagai Exco PSSI tersebut.
“Nah, istilah mau naturalisasi itu masih jauh. Kalau ada yang bisa membuktikan bahwa ini program naturalisasi ya silahkan saja. Bahwa nanti ternyata pemain itu bagus dan memberikan kontribusi bagus bagi klub dan timnas, silahkan saja.”
“Itu masih langkah yang terlalu jauh yang harus kita pikirkan,” imbuhnya.
Baca juga: Aturan FIFA Ini Bisa Jegal Rencana Naturalisasi Pemain Muda Brasil untuk Piala Dunia U20
Haruna Soemitro melanjutkan, seharusnya perekrutan pemain asing berusia muda ini disambut positif.
Hal ini menjadi sejarah baru dan investasi besar bagi pesepak bolaan Indonesia.
“Kedatangan pemain muda itu harus diapresiasi, selama ini kedatangan pemain asing selalu usianya di atas 30 tahun dan sekarang ada pemain kelahiran 2001 datang,” katanya.
“Nah, bagi Madura United ini kebutuhan investasi luar biasa. Madura menganggap pemain sebagai aset investasi yang akan kami petik nantinya.”
“Perkara nanti itu PSSI membutuhkan sebagai kebutuhan tim nasional di naturalisasi, itu hal yang masih terlalu jauh,” tuturnya menutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.