Berkat tangan dingin Wullems pula, Bandung Raya bisa mengganggu dominasi Persib sebagai 'penguasa' sepak bola Bandung kala itu.
Pada era akhir 1980 hingga awal 1990-an, publik sepak bola Bandung memiliki dua tim idola yang bermain dalam dua kompetisi berbeda.
Persib di kompetisi Perserikatan, sementara Bandung Raya di kompetisi Galatama.
Baca juga: Kedekatan Joko Susilo dengan Mendiang Henk Wullems
Sayang, prestasi Bandung Raya di kompetisi Galatama tak secemerlang Persib di kompetisi Perserikatan.
Secara keseluruhan, sejak keikutsertaannya pada musim 1987 hingga 1993, kiprah Bandung Raya dalam kompetisi Galatama tak terlalu mengesankan.
Pencapaian terbaik Bandung Raya dalam enam musim kiprahnya di Galatama adalah, menduduki posisi ke-7.
Pada musim 1994-1995, Persib dan Bandung Raya yang sebelumnya terpisah kompetisi akhirnya bersaing secara langsung dalam kompetisi sama.
Pada musim tersebut, PSSI mengubah format kompetisi dengan meleburkan kompetisi Perserikatan dengan Galatama dalam satu wadah kompetisi bertajuk Liga Indonesia.
Kiprah Bandung Raya dalam kompetisi Liga Indonesia I tidak bisa dikatakan buruk.
Bersama Persib, Bandung Raya berhasil menembus babak delapan besar. Sayang, laju Bandung Raya terhenti pada babak delapan besar.
Baca juga: Bambang Pamungkas, dari Fans Pelita Jaya, Dipesan Bandung Raya, hingga Bela PBR
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.