Melihat Inter Milan menjadi satu-satunya wakil Italia, Conte mengaku tidak terbebani.
Bahkan, Conte menilai Inter Milan tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk menyelamatkan wajah sepak bola Italia di Eropa.
"Kami tidak merasa menjadi juru selamat Italia saat ini. Kami hanya peduli dengan pencapaian Inter Milan tanpa memikirkan hal yang lain," kata Conte yang dikutip dari situs resmi klub, Senin (17/8/2020).
"Kami memperlakukan semua kompetisi dengan rasa hormat yang sangat tinggi. Tujuan kami di setiap kompetisi adalah meningkatkan permainan sebagai tim," ujar Conte menambahkan.
Baca juga: Link Live Streaming Inter Vs Shakhtar Donetsk, demi Tiket Final
Inter Milan merupakan tim Italia terakhir yang berhasil mengangkat trofi juara kompetisi antarklub Eropa.
Momen itu terjadi pada musim 2009-2010 ketika Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho.
Setelah itu, pencapaian terbaik wakil Italia di kompetisi antarklub Eropa hanyalah runner up Liga Champions yang dilakukan Juventus.
Juventus dalam satu dekade terakhir dua kali menjadi runner up Liga Champions pada musim 2014-2015 dan 2016-2017.
Dalam sejarahnya, Inter Milan sudah pernah tiga kali menjadi juara Liga Europa ketika turnamen masih menggunakan format Piala UEFA.
Tiga gelar itu didapat Inter Milan pada musim 1990-1991, 1993-1994, dan 1997-1998.
Jika berhasil mengalahkan Shakhtar Donetsk, Inter Milan akan berhadapan dengan Sevilla yang sudah lolos ke final terlebih dahulu.
Sevilla meraih tiket final setelah menyingkirkan wakil Inggris, Manchester United, dengan kemenangan tipis 2-1, Senin (17/8/2020) dini hari WIB.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan