"Terlalu banyak kesedihan selama bertahun-tahun. Namun, malam ini hanya ada satu kata: Dipermalukan," tulisnya di Twitter.
"Jangan lagi memperpanjang penderitaan atau membuang waktu berharga."
"Bartomeu mengundurkan diri, pemilihan secepat mungkin, dan secara bersama, kita bisa membangun Klub dan mengembalikan harapan ke Barcelona."
Joan Laporta menjabat presiden Barcelona dari 2003 sampai 2010.
Masa kepresidenannya berhasil mendatangkan 4 trofi Liga Spanyol, 3 Piala Super Spanyol, 1 Copa del Rey, 2 Liga Champions, 1 Piala Super UEFA, dan 1 Piala Dunia Antar Klub.
10 anys de les 6
— Joan Laporta Estruch???? (@JoanLaportaFCB) December 19, 2019
????????????????????????
????????#Barça #FCB #FCBarcelona pic.twitter.com/rbMTTjYYpX
Secara ekonomi, bujet Barcelona meningkat dari 123 juta euro menjadi 445 juta euro.
Laporta juga sempat mengalami masa-masa susah di Barca.
Salah satunya adalah ketika ia gagal dalam upayanya mendatangkan David Beckham ke Barcelona, salah satu janji kunci dalam kampanye kepresidenan Barcelona 2003.
Beckham justru memilih rival mereka, Real Madrid, dalam sebuah tamparan bagi sang presiden baru.
Baca juga: Barcelona Vs Bayern - Barca Gugur, Duopoli Ronaldo dan Messi Berakhir
Setidaknya, kedatangan Ronaldinho membuat kegarangan Barcelona di lapangan terjaga.
Ia lalu menunjuk Frank Rijkaard sebagai pelatih. Kendati tergolong hijau dan memiliki kepribadian yang angkuh, Rijkaard membawa Barca ke dua gelar LaLiga dan kejayaan di Liga Champions.
Pada 2008, ia memecat Rijkaard dan menunjuk salah satu anggota Dream Team Johan Cruyff, Pep Guardiola, untuk menjadi pelatih.
Tanpa pengalaman melatih di level utama sebelumnya, Guardiola memutar balik semua skeptisisme dan membawa klub ke tahun-tahun tersukses mereka dengan memenangi enam trofi berbeda.
Laporta pun menghadapi beberapa skandal dalam masanya memimpin Barcelona.
Beberapa di antaranya melibatkan dugaan bahwa ia menjadi lebih otoriter selama menjabat, keterlibatan adik iparnya sekaligus anggota dewan direktur Barcelona ke Fondasi Francisco Franco, dan mencampurkan klub ke agenda politik pribadinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.