"Malah sekarang ada tambahannya, nanti kalau misal PS UNI ada nama Persib-nya, jadi PS UNI Persib. Nanti mereka cari bakat disitu, nanti dilaporkan mana yang terbaik hasil dari turnamen," ungkap Umuh.
"Nanti dikemas mana yang bagus, disatukan dan jadi Diklat Persib. Disana ada pemandu bakat dari klub. Kita ambil pemandu bakatnya siapa, seleksi, dan mengambil orang," tegas dia.
Hal tersebut dilakukan agar Persib tidak kehilangan talenta muda berbakatnya.
Sebab, Umuh menilai, banyak calon pesepak bola yang memiliki potensi dan tidak melanjutkankan pendidikan sepak bolanya karena kendala biaya.
Umuh melanjutkan , PT PBB juga bersedia untuk memberikan beasiswa kepada para pemain berbakat yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
"Bisa saja ada pemain yang kurang mampu tapi bakatnya bagus itu kan akhirnya hilang. Tapi kalau orang tuanya tidak mampu, saya juga bisa jadi bapak angkat," ucap Umuh.
"Jangan sampai tersendat, bila perlu saya membiayai. Dari PT PBB jelas akan dibiayai. Jadi tingga dikoordinasikan saja ke saya kalau ada yang bagus kita bina dibawah Persib dengan beasiswa," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.