SAMARINDA, KOMPAS.com - Hubungan Borneo FC dan mantan pelatih Edson Tavares tiba-tiba memanas. Komentar miring pelatih asal Brasil tersebut membuat presiden Borneo FC, Nabil Husein, berang.
Sebelumnya, Borneo FC mengumumkan kepergian Edson Tavares secara baik-baik.
Meski tidak memberi alasan spesifik, Borneo FC mengatakan perpisahan ini merupakan kesepakatan kedua belah pihak.
Namun, mantan pelatih Persija Jakarta tersebut secara terang-terangan menyebut Borneo FC sebagai klub yang salah untuk dirinya.
“Sayangnya, saya memilih klub. Saya memilih lingkungan salah untuk bekerja. Begitu banyak hal yang terjadi, tetapi saya tidak ingin membicarakannya sekarang," kata Edson kepada salah satu kanal berita nasional.
Dianggap sudah menyulut api, Nabil Husein pun angkat bicara.
Baca juga: Resmi, Edson Tavares Mundur dari Kursi Pelatih Borneo FC
Dia merasa dikhianati karena manajemen sudah berusaha menutupi masalah yang menjadi puncak gunung es.
“Bukan berpisah baik-baik. Hal sebenarnya adalah Edson itu dipecat!” ungkap Nabil dalam rilis resmi Rabu (12/08/2020) malam.
Nabil Husein akhirnya membeberkan bahwa masalah sikap menjadi alasan manajemen menghentikan kontrak.
Sejak awal kedatangan, Edson Tavares dianggap tidak kooperatif dan sering bertindak semaunya tanpa mengindahkan koordinasi dengan tim.
“Dia itu sulit diajak kerja sama. Selalu saja ada masalah dengan komunikasi. Keras kepala kalau dikasih tahu,” kata pria berusia 26 tahun ini.
Salah satu masalah yang diingat Nabil Husein adalah saat sesi pengambilan foto resmi untuk pendaftaran ke Liga 1 2020.
Baca juga: Kompetisi Terpusat di Jawa, Borneo FC Minta Pengertian PT LIB
Kegiatan sepele ini berubah menjadi pelik karena Edson Tavares selalu mengelak karena enggan melakukannya.
"Urusan foto untuk keperluan kompetisi saja dia sampai harus ribut dengan anak-anak (media officer). Selalu mengulur waktu,” ucapnya.
Nabil Husein sendiri sudah memperkirakan masalah ini hanya menunggu waktu.
Pasalnya, pelatih berusia 60 tahun tersebut punya rekam jejak buruk terhadap mantan timnya. Sama seperti drama yang terjadi setelah Edson mengakhiri kerjasama dengan Persija Jakarta lalu.
“Sikap keras kepalanya itu yang membuat dia tidak menyadari kesalahan. Kalau mau tahu kenapa bisa dipecat. Tanya saja ke agennya.”
"Wajar saja dia tidak pernah lama berkarier karena memiliki sifat di 'depan lain, di belakang lain'," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.