Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Persib Komentari Regulasi Baru Liga 1 2020

Kompas.com - 10/08/2020, 19:30 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Liga 1 2020 direncanakan kembali bergulir pada 1 Oktober mendatang.

Akan ada sejumlah aturan atau regulasi baru yang akan diterapkan dalam kompetisi strata utama sepak bola Indonesia itu.

Selain aturan soal pertandingan yang digelar tanpa penonton, sistem degradasi dalam kompetisi pun akan dihapus.

Tak hanya itu, semua kontestan Liga 1 2020 diwajibkan untuk memasukan dua pemain U-20 ke dalam daftar susunan pemain (DSP) pada saat pertandingan.

Baca juga: Robert Alberts Puas dengan Performa Persib pada Sesi Latihan Kolektif

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengemukakan pendapatnya terkait dua regulasi baru tersebut.

Menyoal penghapusan sistem degradasi, Alberts menilai akan memengaruhi tingkat persaingan di kompetisi.

Meski begitu, dia memahami kebijakan tersebut dibuat karena kompetisi berlangsung dalam situasi luar biasa terkait Covid-19.

"Kami harus memahami masalah di sepak bola Indonesia baik itu Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Kami harus melihat dari perspektif yang berbeda," kata Alberts dalam telekonferensi via Zoom, Senin (10/8/2020).

"Beberapa klub tidak bisa bermain di kandang karena pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa. Jadi, kami harus memahami PSSI dan LIB dan harus menerima itu (penghapusan degradasi)," kata dia.

Baca juga: Kapten Persib Bersyukur Tak Ada Pemain Cedera di Sesi Latihan Bersama

Kendati demikian, Alberts menyarankan agar PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar babak playoff yang mempertemukan empat tim yang menduduki posisi terbawah dalam klasemen akhir Liga 1 2020, dengan empat tim yang berada di posisi teratas dalam klasemen Liga 2.

Kedelapan kesebelasan tersebut akan saling bertanding untuk memperebutkan tiket promosi-degradasi.

Alberts mengatakan, sistem tersebut akan membuat persaingan sengit di kompetisi tetap terjaga.

Hanya, Alberts tetap menyerahkan keputusan kepada PSSI atau PT LIB, selaku pemangku kebijakan di sepak bola Indonesia.

"Namun, secara pribadi, saya menyarankan ada zona degradasi untuk empat klub paling bawah dan mereka akan bertanding melawan empat tim teratas dari Liga 2," ungkap Alberts.

"Jadi nanti akan ada semacam laga playoff. Jadi akan membuat liga lebih menarik karena setiap klub akan berusaha menghindari posisi tidak aman. Selain itu, klub dari Liga 2 juga jadi lebih bersemangat untuk masuk ke Liga 1," kata dia.

Baca juga: Kapten Persib Yakin Arema Tak Hilang Taring meski Tanpa Gomez dan Bauman

Adapun mengenai regulasi pemain U-20, Alberts mengatakan dirinya belum bisa berkomentar banyak.

Sebab, dia masih ingin mendengar penjelasan lebih detail dari PSSI atau PT LIB terkait aturan tersebut.

Pasalnya, Alberts belum mengetahui apakah pemain U-20 itu hanya wajib dimasukan ke dalam daftar skuad tim, atau wajib masuk lineup. Terlebih, Persib sudah memasukan dua pemain U-20 ke dalam daftar skuadnya. Kedua pemain tersebut adalah Beckham Putra Nugraha dan Mario Jardel.

"Harus ada kejelasan dulu apakah pemain ini harus ada di dalam susunan pemain atau hanya sekadar ada dalam skuad karena kami sudah punya pemain U-20, yaitu Beckham dan Jardel," kata Alberts.

"Namun, jika mereka dipanggil ke timnas, seperti dalam kasus yang terjadi pada Beckham, kami harus berdiskusi dulu dengan manajemen," kata dia.

"Kami sudah memenuhi kewajiban untuk memiliki dua pemain U-20, tetapi kami harus berbicara dulu dengan manajemen untuk mengetahui kejelasan soal regulasi ini," tutur pelatih 65 tahun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com