Kai Havertz di Mata Penyerang Legendaris Jerman, Lebih Baik daripada Ballack

Kompas.com - 09/08/2020, 20:57 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber GOAL

KOMPAS.com - Gelandang muda berbakat milik Bayer Leverkusen, Kai Havertz, dinilai lebih baik dari seniornya, Michael Ballack, yang juga pernah merumput bersama klub berjuluk Die Werkself tersebut.

Hal itu diungkapkan penyerang legendaris tim nasional Jerman yang saat ini menjabat Direktur Olahraga Bayer Leverkusen, Rudi Voller.

Di mata Rudi Voller, Kai Havertz merupakan pemain terbaik yang pernah dimiliki Bayer Leverkusen.

Tak hanya Ballack, Kai Havertz juga disebut lebih baik dari mantan gelandang Bayer Leverkusen yang kini membela Real Madrid, Toni Kroos.

Baca juga: Jejak Kai Havertz, Sempat Cedera hingga Disebut Mukjizat

Penilaian tersebut merupakan hasil pengamatan Rudi Voller selama berkarier di balik layar Bayer Leverkusen.

Selain menjabat direktur olahraga, Rudi Voller beberapa kali ditunjuk sebagai caretaker atau pelatih sementara Bayer Leverkusen, setelah memutuskan gantung sepatu pada 1996.

Adapun Rudi Voller menyatakan pensiun saat membela Bayer Leverkusen.

"Bagi saya, dia (Havertz) adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat di Leverkusen, dan saya sudah lama ada di sini," kata Voller, dikutip dari Goal.

"Kami pernah punya Emerson, Michael Ballack, Ze Roberto, Toni Kroos, tapi dia yang ada di puncak," ucap Voller.

Baca juga: Kai Havertz adalah Inspirasi bagi Pesepak Bola Muda

Lebih lanjut, Voller menceritakan awal mula Kai Havertz tampil bersama skuad utama Bayer Leverkusen.

Berdasarkan cerita dari Voller, Kai Havertz pertama kali berlatih dengan skuad utama ketika berusia 17 tahun.

Sebelumnya, Kai Havertz terlebih dulu membela tim junior Bayer Leverkusen sejak 2010, kala dirinya masih berusia 11 tahun.

"Dia masih sangat muda, dia bisa memainkan lima atau enam peran di lapangan. Dia berada di sini (Leverkusen) selama 10 tahun)," ujar Voller.

"Ketika dia berusia 17 tahun, saya meminta pelatih tim utama saat itu, Roger Schmidt, untuk membiarkan Havertz berlatih dengan tim utama," katanya.

"Setelah tiga hari, Roger Schmidt tak pernah membuatnya kembali ke tim junior. Dia memiliki bakat. Dia adalah campuran antara Ballack dan Mesut Oezil, tetapi dia lebih baik dari keduanya," tutur Voller.

Baca juga: Satu Syarat Chelsea untuk Dapatkan Kai Havertz dari Bayer Leverkusen

Halaman:
Sumber GOAL
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com