Cara Jawara Liga Super Malaysia Sukses Meniti Buih

JOHOR, KOMPAS.com - Jawara Liga Super Malaysia musim 2019, Johor Darul Ta'zim (JDT) bisa dikatakan sebagai klub yang mampu mengatasi problem di tengah mencuatnya pandemi corona.

Seperti yang terjadi di banyak negara, masalah finansial adalah masalah yang acap mengemuka dalam pengelolaan klub sepak bola.

Baca juga: Madura United Raih Kemenangan atas Johor Darul Tazim

"Klub yang mempunyai kemampuan perencanaan baik, akan selamat," begitu pernyataan pemilik JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim.

johorsoutherntigers.com.my Stadion Sultan Ibrahim Larkin yang akan menjadi kandang klub Johor Darul Tazim pada kompetisi 2020.

Menurut Ismail, klub miliknya dikatakan sukses meniti buih alias berhasil melewati tantangan-tantangan sulit selama ini.

"Saya sangat percaya, uang bukan semata-mata tanda kesuksesan pengelolaan klub," tuturnya.

GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM Koreografi pendukung Persija Jakarta atau The Jakmania dalam pertandingan kelima Grup H Piala AFC 2018 melawan Johor Darul Takzim di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/4/2018).

Hal paling penting adalah perencanaan.

"Tak kalah pentingnya adalah bahwa para pemain mau berlari dan berjuang di lapangan untuk memenangi setiap pertandingan," ujarnya.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemain Persija Jakarta Ramdani Lestaluhu berebut bola dengan pemain Johor Darul saat Penyisihan grup AFC CUP 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Persija menang dengan skor 4-0.

Prestasi JDT terbilang moncer.

Sejak menjalani pembaruan total mulai 2013, JDT sudah merasakan 6 kali juara Liga Super Malaysia, 5 kali juara Charity Shields (laga yang mempertemukan Juara Liga dan Juara Piala Liga), 2 kali juara Piala Malaysia dan Piala FA, dan juara Piala AFC pada 2015.

Prestasi JDT adalah yang pertama bagi klub sepak bola Asia Tenggara.