BANDUNG, KOMPAS.com - Situasi sulit tengah dihadapi oleh Arema FC dalam masa persiapannya menghadapi kelanjutan Liga 1 2020.
Klub berjulukan Singo Edan harus merelakan kepergian pelatih kepalanya, Robert Mario Carlos Gomez.
Pelatih asal Argentina itu memilih mundur dari jabatannya sebagai pelatih Arema.
Menurut kabar, Gomez mundur dari Arema karena tak setuju dengan kebijakan PSSI mengenai negosiasi gaji.
Baca juga: Kabar Buruk, Kiper Arema FC Akhiri Musim Lebih Dini
Seperti diketahui, PSSI menerapkan kebijakan dengan memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen saat kompetisi digelar.
Kebijakan tersebut dikeluarkan PSSI untuk menyelamatkan klub dari krisis keuangan.
Pasalnya, kompetisi akan digelar dengan sejumlah aturan baru yang berpotensi membuat pemasukan klub menurun.
Salah satunya, aturan soal pertandingan yang digelar tanpa penonton.
Dengan aturan tersebut, klub otomatis tidak lagi mendapatkan pemasukan dari penjualan tiket laga kandang.
Tidak hanya Gomez, Arema juga harus kehilangan penyerang asingnya Jonatan Bauman.
Pemain asal Argentina itu juga mengikuti jejak Gomez, mengundurkan diri dari Arema.
Terkait situasi sulit yang tengah dihadapi Arema, kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, turut angkat bicara.
Menurut Supardi, kepergian Gomez dan Bauman tidak akan mengurangi kekuatan Arema.
Artinya, Supardi berpandangan bahwa Arema tetaplah tim kuat dan kiprahnya di kompetisi harus tetap diwaspadai.
Dikatakan Supardi, kepergian satu atau dua pemain tidak akan terlalu berdampak besar bagi kekuatan tim.