Patah Hati dan Terasingkan, Arthur Melo Putuskan Kembali ke Barcelona

KOMPAS.com - Setelah sempat kembali ke Brasil tanpa persetujuan klub, Arthur Melo kini berniat kembali ke Barcelona dalam 24 jam ke depan.

Gelandang Barcelona, Arthur Melo, berupaya untuk meredakan tensi dengan manajemen Blaugrana demi memutus ikatan kerjanya.

Arthur Melo menyampaikan kepada raksasa Liga Spanyol itu pada Kamis (6/8/2020) malam bahwa ia akan kembali keesokan harinya.

Gelandang berusia 23 tahun itu memutuskan kembali setelah ada kabar kubu Camp Nou bakal membuka opsi legal setelah ia menolak latihan jelang laga Liga Champions kontra Napoli.

Arthur Melo memang sudah ingin latihan bersama Juventus, klub barunya. 

Baca juga: Jelang Barcelona Vs Napoli, Presiden Bartomeu Hukum Arthur Melo

Sang pemain akan bermain bagi Bianconeri musim depan setelah Barcelona mengatur transfer tukar guling antara dirinya dan gelandang Juventus, Miralem Pjanic.

Akan tetapi, Barca menolak melepas Arthur lebih cepat karena mereka masih punya sisa pertandingan musim ini di Liga Champions.

Barca berpotensi memiliki empat laga tersisa di kompetisi tersebut.

Tanpa persetujuan klub, Arthur Melo pergi ke Ibiza, pulau liburan di dekat Spanyol, setelah musim LaLiga berakhir dan kembali ke tanah kelahirannya.

Melo pun absen setelah tim berkumpul kembali untuk mempersiapkan diri kontra Napoli.

Arthur Melo kini berniat kembali ke Barcelona pada Jumat (7/8/2020) dengan niatan untuk bertemu manajemen.

Barcelona memberitahu sang pemain agar ia mengikuti tes PCR sebelum bertemu dengan sekretaris tim, yang harus memberinya persetujuan untuk kembali bekerja.

Baca juga: Penjelasan Barter Arthur-Miralem Pjanic yang Bikin Barcelona Untung 1 Triliun Rupiah

Arthur sendiri dilaporkan tidak punya niat untuk kembali latihan.

Mundo Deportivo melaporkan, tujuan utama Melo kembali ke ibu kota Catalunya tersebut adalah untuk mengurangi tensi agar klub menyetujui permintaannya

Sang pemain memang tidak menyetujui keputusan klub untuk melepasnya ke Juventus dalam suatu transfer yang ia anggap hanya untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub ketimbang memperhitungkan aspek di lapangan.