LONDON, KOMPAS.com - Liga-liga di Eropa menguatkan strategi sebagai dampak pandemi corona.
Riset terkini Brand Finance Football Annual (BFFA) menunjukkan, pada musim 2020-2021, Bundesliga, Ligue 1, dan Serie A beramaipramai menyasar China dan AS.
"China dan AS adalah dua negara yang memiliki perkembangan pesat dalam olahraga, terlebih sepak bola," kata Direktur Pengelola BFFA Richard Haigh.
Sementara, Liga Inggris dan La Liga sejatinya sudah terlebih dahulu menjalankan strategi mengejar pasar jumlah penonton di kedua negara itu.
Baca juga: Lionel Messi: Sang Raja Tanpa Mahkota La Liga
"Kita lihat nantinya strategi Bundesliga," kata Haigh.
Sementara itu, Serie A dan Ligue 1 juga berencana mengembangkan sistem waralaba di kedua negara.
Liverpool
Usai menuntaskan musim 2019-2020, Liga Inggris menorehkan catatan nilai klub melalui data termutakhir Brand Finance Football Annual (BFFA).
"Pandemi corona membuat kebanyakan klub mengalami penurunan nilai merek yang dihitung dari pemasukan mulai dari laga penting, hak siar, dan kegiatan komersial.
Menariknya, kata BFFA, Liverpool adalah satu-satunya klub Liga Inggris yang justru mengalami kenaikan nilai.
Klub berjulukan The Reds ini mengalami kenaikan nilai enam persen menjadi 1, 485 miliar dollar AS.
Dalam daftar 50 klub bernilai merek terbaik BFFA, Liverpool ada di urutan keempat.
Lantas, nilai merek Manchester United turun 11 persen menjadi 1,546 miliar dollar AS.
Manchester United ada di peringkat ketiga.
Ada juga Manchester City di lima besar yang nilai merosot menjadi 1,322 miliar dollar AS.
Di antara klub-klub Inggris itu, Arsenal mengalami kemerosotan nilai paling besar.
Angkanya adalah 19 persen atau susut menjadi 846 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.