SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, kembali mengulik kabar pencalonan sebagai wakil wali kota Surabaya melalui web pribadinya, Happywednesday.id.
Dia menyibak tirai di belakang kabar yang sempat membuat gempar Bonek tersebut.
Tulisan Azrul Ananda dibuka dengan kehebohan yang terjadi setelah namanya muncul sebagai kandidat calon wakil wali kota Surabaya dari Partai Nasdem, mendampingi Machfud Arifin.
Kabar tersebut membuat telepon rumah dan handphone-nya tidak berhenti berdering, diserbu pewarta dan kolega.
Azrul Ananda membenarkan bahwa partai Nasdem mengajukan namanya sebagai kandidat calon wakil wali kota Surabaya.
Baca juga: Skenario Terburuk, Hambali Tholib Siap Tak Lanjutkan Kompetisi demi Persebaya
Namanya masuk berdasarkan diskusi, pertimbangan, dan survey di masyarakat.
Dia juga tidak menampik memiliki kedekatan dengan Machfud Arifin, khususnya sang ayah, Dahlan Iskan.
Tak jarang dia berdiskusi dengan Machfud Arifin mengenai pentingnya tokoh-tokoh yang mampu membuat perubahan untuk Kota Surabaya.
Ada sedikit rasa senang yang dirasakan orang nomor satu Persebaya Surabaya saat namanya disodorkan menjadi kandidat pemimpin Kota Pahlawan.
Baginya, pencalonan itu menjadi apresiasi atas kerja kerasnya.
“Tentu saya sangat bersyukur. Itu tandanya segala kerja keras, segala pekerjaan, dan segala tindak laku saya selama ini mendapat apresiasi dari orang banyak,” tulis pria berusia 42 tahun itu.
“Kadang dalam hidup ini kita kurang bersyukur. Dalam hal ini, saya sangat bersyukur. Banyak orang teriak-teriak di sosmed untuk mendapat pengakuan, saya yang tidak punya sosmed mendapat apresiasi seperti itu,” imbuhnya.
Baca juga: Presiden Persebaya Masuk Bursa Pilwali Surabaya, Bonek Angkat Bicara
Azrul Ananda juga mengungkapkan bahwa manuvernya itu banyak mendapat respon positif, khususnya dari teman-teman sesama pengusaha.
Hal ini membuatnya semakin bersyukur karena banyak yang memerhatikan hal-hal yang ia lakukan selama ini.
Di sisi lain, pria kelahiran Samarinda tersebut mengakui ini bukan kali pertama ada partai politik yang meminangnya.
Kebetulan saja, baru kali bisa ini bisa viral dan menggemparkan.
Baginya, adalah hak partai politik untuk mengajukan seseorang yang mereka anggap layak.
Namun, dia juga punya hak pribadi untuk menentukan pilihan. Dia yakin pilihan pribadinya adalah sesuatu yang baik untuk Surabaya.
Sebelum menulis curahan hati ini, Azrul Ananda sempat bertemu langsung dengan Machfud Arifin dan keluarganya. Dia memilih pada komitmen awalnya, Persebaya Surabaya.
“Ya, saya masih teguh dengan isi hati saya. Bahwa jabatan wakil walikota atau bahkan wali kota bukanlah untuk saya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.