Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Faktor Redupnya Karier Pemain Timnas Muda Indonesia Saat di Level Senior

Kompas.com - 28/07/2020, 10:00 WIB
Suci Rahayu,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra Sjafri bicara mengenai fenomena pemain timnas Indonesia usia dini yang dianggap gagal saat mencapai level senior.

Padahal, tak jarang pemain-pemain muda ini menjadi bintang dan tampil mengesankan di kompetisi level kelompok usia.

Namun, ketika lepas dari kelompok usia, banyak yang justru "hilang" tak tahu rimbanya.

Indra Sjafri mengakui fenomena semacam ini sangat lumrah terjadi dan tak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi di mana pun.

Baca juga: Indra Sjafri Nilai Sangat Realistis Indonesia Masuk 10 Besar Asia

Sebagai mantan pelatih yang banyak bergelut di pengembangan usia dini, Indra menyebut ada dua faktor utama yang mempengaruhi. 

Pertama adalah faktor individu, Direktur Teknik Timnas mengatakan kepribadian berpengaruh besar dalam perjalanan karier seorang pemain.

Hipotesis tersebut sudah dia buktikan melalui riset, baik menggunakan instrumen psikologis maupun pengamatan pribadi.

"Pada era Evan (Dimas) saya memprediksi 20 -30 persen miss. Dari mana? Dari rasio test, hasil psikotes, pengamatan setiap hari, anak ini bakal begini-begini, itu ada perkiraan seperti itu,” kata Indra Sjafri saat webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepak Bola.

Mantan pelatih timnas U23 Indonesia itu menjelaskan banyak faktor yang memengaruhi kepribadian pemain. Sosial dan lingkungan menjadi faktor terbesar.

Pada usia 19-23 tahun adalah masa pencarian jati diri, sehingga lingkungan yang bagus akan membentuk karakter seorang pemain.

"Kan pergulatan batin dan godaan itu tinggi sekali, makanya butuh pendampingan. Atau mereka bisa masuk klub yang benar-benar menjadikan mereka aset dan betul-betul bisa menjaga," tutur pelatih berusia 57 tahun itu.

Faktor kedua adalah kesempatan. Indra Sjafri mengatakan seorang pemain muda membutuhkan kesempatan untuk mengasah diri.

Kesempatan juga dibutuhkan untuk membuktikan diri. Masalahnya, banyak pemain yang tergesa-gesa ingin tampil di level tertinggi.

Sementara itu, level kompetisi profesional tentu berbeda dengan pemain-pemain timnas kelompok usia.

Baca juga: Makna Warna Hijau pada Jersey Tandang Timnas Indonesia

 

Akhirnya mereka tidak mendapatkan banyak jam terbang karena kalah bersaing.

"Karena kebanyakan anak-anak kita kalau sudah masuk timnas maunya tampil di Liga 1. Padahal investasi terbesar itu bermain (jam terbang), kenapa tidak mau bermain di Liga 2 dulu," ucap mantan pelatih Bali United tersebut.

"Ini yang ikut kami pikirkan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 penghargaannya jangan terlalu jauh berbeda. Karena memang Liga 1 di samping nama, dari sisi penghasilan juga lebih tinggi," tutur Indra.

Dari kedua faktor tersebut, Indra Sjafri mengatakan faktor pertama mengambil peran paling besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com