KOMPAS.com - Barcelona dipastikan gagal merengkuh trofi Liga Spanyol musim ini.
Mereka kalah dari tim papan tengah Osasuna pada jornada ke-37 La Liga. Di sisi lain, Real Madrid menang atas Villarreal.
Hasil ini membuat selisih poin kedua tim menjadi tujuh poin, Madrid menguasai puncak klasemen.
Baca juga: 5 Pemain Kunci Ini Bawa Real Madrid Juara Liga Spanyol 2019-2020
Dengan kompetisi menyisakan satu pertandingan lagi, raihan poin Madrid tidak akan terkejar.
Terdapat beberapa poin yang menjadi tanda bahwa Barcelona memang kalah bersaing dengan Real Madrid pada musim ini.
1. Inkonsistensi tim
Sebelum pandemi, Barcelona masih menjadi pemuncak klasemen.
Pada laga terakhir, mereka menang atas Real Sociedad (8/3/2020) di Camp Nou. Sementara Real Madrid kalah dari tuan rumah Real Betis sehari setelahnya.
Saat itu, Barca masih unggul dua poin atas Real Madrid.
EMOCIÓN x????
???? ¡El @FCBarcelona_es dormirá líder y mete presión al Real Madrid en la carrera por el título de #LaLigaSantander! pic.twitter.com/QfdYkvmWTj
— LaLiga (@LaLiga) March 7, 2020
Namun, setelah pandemi, Barcelona berubah menjadi tim pesakitan, dan inkonsisten tentunya. Puncaknya, ketika mereka bermain imbang melawan Celta Vigo pada pekan ke-32.
Dalam laga tersebut, megabintang Lionel Messi terlihat mengacuhkan perintah asisten pelatih Eder Sarabia. Setelah laga, Luis Suarez juga mengkritik pelatih utama Barca, Quique Setien.
Kondisi tim dikabarkan pecah. Praktis, sejak pekan ke-32 hingga saat ini, Barca tak pernah menyalip Madrid di puncak klasemen.
Baca juga: VIDEO - Messi Acuhkan Asisten Quique Setien
Berbanding terbalik dengan rival, Madrid justru berlari kencang setelah pandemi.
"Waktu istirahat memungkinkan kami untuk bereaksi dan fokus pada tujuan memenangkan setiap laga," ucap kapten Real Madrid, Sergio Ramos seusai laga melawan Granada (14/7/2020), dinukil dari Marca.
Sejak Liga Spanyol dihelat kembali, Real Madrid belum terkalahkan, atau tepatnya selalu menang dalam 10 laga terakhir La Liga (termasuk hasil melawan Villarreal).