Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Persib Nilai Kebijakan Pemotongan Gaji 50 Persen Membingungkan

Kompas.com - 11/07/2020, 16:30 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menanggapi kebijakan PSSI yang memperbolehkan klub untuk tidak membayar gaji pemain dan pelatih secara penuh.

Kebijakan tersebut tercantum dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang “Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020” tertanggal 27 Juni 2020.

Dalam SK tersebut, PSSI memperbolehkan klub melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih sebesar 50 hingga 40 persen dari nilai yang tertera dalam kontrak awal.

Kebijakan tersebut diterapkan untuk meringankan beban klub dalam membiayai operasional saat mengarungi kompetisi.

Pasalnya, kompetisi digelar di tengah pandemi virus corona. Sehingga ada penyesuaian yang dilakukan PSSI dengan mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19.

Salah satunya, menyelenggarakan kompetisi tanpa penonton dalam setiap pertandingannya.

Baca juga: Setahun Menepi karena Cedera, Kiper Persib Bersiap Kembali ke Lapangan

 

Format tersebut tentu akan membuat klub kehilangan pendapatannya dari penjualan tiket pertandingan kandang.

Padahal, mereka harus tetap mengeluarkan biaya sewa stadion.

Robert mengatakan, dirinya bisa memahami konsep dari kebijakan pemotongan gaji tersebut.

Hanya saja, dia melihat ada beberapa detail dari kebijakan tersebut yang ambigu.

Pelatih berkebangsaan Belanda itu meminta PSSI melakukan klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut terkait detail dalam kebijakan tersebut.

"Sekarang kami memiliki masalah ketika PSSI mengirim surat terbaru yang menyebutkan klub bisa memberikan gaji sebesar 50 persen mulai September atau satu bulan sebelum liga dilanjutkan," ungkap Robert, dalam channel Youtube pribadinya.

Baca juga: Selesai Naturalisasi, Pemain Persib Ini Belum Juga Bela Timnas Indonesia

"Bila kita baca lagi surat PSSI secara cermat, itu bukan 50 persen dari yang kita miliki sekarang, tapi 50 persen dari total kontrak tersisa. Surat itu menimbulkan kebingungan," sambung pelatih 65 tahun itu.

Robert mengungkapkan, Persib enggan berspekulasi.

Dia berharap, PSSI segera memberikan klarifikasi atau penjelasan rinci terkait kebijakan tersebut.

Bila sudah ada kejelasan, Persib akan segera menggelar pertemuan untuk menentukan langkah persiapan menghadapi kompetisi.

"Dalam situasi ini, kami tentu tidak bisa berspekulasi dan Persib akan meminta penjelasan dari PSSI tentang bagaimana kalkulasi pembayaran gaji 50 persen itu sebelum kami mengambil langkah berikutnya," ucap Robert.

"Kami berusaha melakukan yang benar di Persib. Jika sudah ada kejelasan, kami akan menggelar rapat lagi," kata mantan pelatih PSM Makassar itu.

Baca juga: Robert Rene Alberts Ingin Persib Segera Latihan Kolektif di GBLA

Robert juga tidak menampik, ketidakjelasan tersebut yang membuat Persib belum menjalani latihan bersama.

Menurut Robert, dirinya belum bisa menentukan jadwal latihan kolektif selama belum ada penjelasan dari PSSI.

Ia tidak bisa gegabah karena memiliki tanggung jawab kepada pemain yang juga mengandalkan pendapatan dari gaji.

"Kami sudah ingin berlatih, tapi juga punya tanggung jawab terhadap orang-orang yang mengandalkan gaji, karena mereka harus bertahan hidup," tutur Robert.

"Semoga semuanya jelas dan kami bisa segera mempersiapkan diri. Harus dipahami juga, kehidupan orang-orang yang bergantung kepada gaji bulanan perlu diperhatikan," ungkap dia, berharap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com