MALANG, KOMPAS.com - Arema FC membebaskan pemainnya untuk membuat pilihan pada saat renegosiasi kontrak.
Jika memang tidak berkenan dengan addendum kontrak yang disodorkan, pemain diperbolehkan untuk tidak ikut serta melanjutkan kompetisi Liga 1 2020.
Manajemen tim berlogo Kepala Singa Mengepal ini pun memberikan tenggat waktu hingga 17 Juli 2020.
Jika sampai tanggal tersebut pemain tidak kembali ke Malang untuk tanda tangan addendum kontrak, secara otomatis ia dinyatakan tidak bersedia melanjutkan ikatan kerja.
“Ya solusinya nanti rekrut (pemain baru) tapi saya belum tahu karena regulasi yang terbaru belum keluar, khususnya regulasi U-20,” terang General Manajer Ruddy Widodo.
Baca juga: Arema FC Gandeng Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama untuk Rapid Test
Arema FC masih menunggu hasil penandatanganan addendum kontrak pada 17 Juli mendatang.
Sejauh ini Ruddy Widodo mengklaim tidak ada indikasi penolakan kontrak dari pemain maupun anggota tim lain.
Penghapusan sistem degradasi membuat manajemen nothing to lose.
Pasalnya, tanpa kemungkinan turun kasta, manajemen bisa memiliki banyak pilihan untuk menata kembali pengeluaran tim.
Ruddy Widodo menjelaskan penyesuaian gaji pemain dan pelatih juga sudah sesuai dengan surat keputusan dari PSSI.
Manajemen Arema FC membuka diri jika memang ada pemain yang ingin bernegosiasi.
Baca juga: 4 Tim Tolak Lanjutkan Kompetisi, Arema FC Tetap Ingin Berdamai dengan Pandemi
Namun, dia menjelaskan satu-satunya arah negosiasi adalah pengurangan jumlah kontrak.
Manajemen sudah tidak mungkin menambah diatas ketentuan gaji yang ditentukan PSSI.
Bagi pemain yang bersedia, maka dia menjadi bagian tim untuk melanjutkan Liga 1 2020.
Namun, bagi yang tidak sepakat, kontraknya akan ditangguhkan.