Meski kalah, performa Stade de Reims dalam penyelenggaraan pertama kompetisi antarklub terbesar di Eropa itu tak bisa dikatakan buruk.
Berstatus sebagai juara Liga Prancis musim 1954-1955 Stade de Reims berhak mewakili Prancis di Liga Champions musim 1955-1956, yang merupakan penyelenggaraan perdana kompetisi antarklub terbesar di Eropa itu.
Tampil dominan sejak fase penyisihan, Les rouges et blancs pun sampai ke babak final untuk menantang Real Madrid.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Parc des Princes itu Stade de Reims sejatinya mampu membuat Madrid kewalahan.
Baca juga: Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung
Dalam 10 menit laga berlangsung, Stade de Reims bahkan mampu unggul dua gol tanpa balas.
Akan tetapi, mental yang kuat dan permainan menawan Alfredo de Stefano dkk, membuat Madrid mampu mengambil alih dominasi permainan.
El Real pun sukses mengunci kemenangan dengan skor tipis 4-3, dan memastikan gelar juara Liga Champions pertamanya.
Setelah hasil yang menyakitkan itu, Stade de Reims langsung terbang ke Indonesia, untuk memenuhi undangan dari PSSI.
Di Indonesia, Stade de Reims melakoni tur ke sejumlah daerah di Indonesia dan bermain melawan sejumlah kesebelasan, di antaranya adalah Timnas Indonesia dan Persib Bandung.
Duel Stade de Reims melawan Persib berlangsung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, 23 Juni 1956.
Ke Bandung, Reims membawa para pemain terbaiknya seperti gelandang legendaris Raymond Kopa hingga kiper Rene Jacquet.
Tak tanggung-tanggung, menghadapi Persib, Stade de Reims juga menurunkan skuad yang dimainkan kala menghadapi Madrid dalam final Liga Champions 1955-1956.
Adapun Persib, menurunkan para pemain andalan seperti Aang Witarsa, Rukma Sudjana, hingga Omo Suratmo.
Pertandingan beda kelas itu diprediksi banyak pihak akan didominasi oleh Stade de Reims.
Benar saja, belum apa-apa gawang Persib sudah kebobolan tiga gol. Babak pertama, benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Aang Witarsa dkk.