KOMPAS.com - Liverpool selaku juara Liga Inggris musim ini dianggap tidak pantas mendapat guard of honor dari Manchester City.
Pendapat itu menjadi menarik karena justru diungkap oleh mantan pemain Liverpool, Danny Murphy.
Guard of honor adalah penghormatan untuk tim yang berhasil juara sebelum musim berakhir.
Penghormatan itu dilakukan oleh tim lawan sebelum pertandingan.
Nantinya, 11 pemain lawan akan membentuk dua barisan di pinggir lapangan dan bertepuk tangan ketika tim yang sudah juara masuk ke lapangan.
Baca juga: Liverpool Juara Liga Inggris, Berhias Rekor Akhiri Penantian 30 Tahun
Sebenarnya, tradisi guard of honor tidak tertulis dalam peraturan resmi. Alhasil, guard of honor hanya akan terjadi jika tim lawan menghendaki.
Liverpool yang memastikan gelar juara pada pekan ke-31 tentu berkesempatan mendapat guard of honor dari tujuh tim yang akan dihadapi dalam sisa musim ini.
Terdekat, Liverpool akan bertandang ke markas Man City, Stadion Etihad, untuk melakoni laga pekan ke-32, Kamis (2/7/2020).
Baca juga: Sudah Juara Liga Inggris, Liverpool Tetap Ingin Hancurkan Man City
Pelatih Man City, Pep Guardiola, dalam keterangan terakhir memastikan para pemainnya akan memberi guard of honor untuk Liverpool pada laga tersebut.
Guardiola menilai Liverpool sangat pantas mendapat guard of honor berkat penampilan yang sangat konsisten musim ini.
"Tentu saja kami akan memberi guard of honor untuk Liverpool," kata Guardiola dikutip dari situs Sky Sports dalam artikel yang tayang pada Jumat (28/6/2020).
"Kami akan menyambut Liverpool di rumah kami dengan cara terbaik. Kami akan melakukan guard of honor karena mereka pantas mendapatkannya," ujar Guardiola.
Melihat Liverpool pasti mendapat guard of honor dari Man City, Danny Murphy justru tidak setuju.
Baca juga: De Bruyne Akui Man City Tak Bisa Saingi Liverpool di Liga Inggris Musim Ini
Secara garis besar, Danny Murphy sangat tidak setuju dengan konsep guard of honor yang menurut dia tidak berguna sama sekali.
"Guard of honor adalah omong kosong. Saya tidak tahu dari mana tradisi dimulai. Saya yakin pemain yang melakukannya pasti tidak tulus," ucap Murphy dikutip dari situs TalkSport, Selasa (30/6/2020).
"Para fans tentu tidak ingin melihat pemain idolanya melakukan guard of honor untuk tim lawan. Begitu juga dengan para pemain," tutur Murphy.