KOMPAS.com - Seusai Liga Inggris kecolongan spanduk bernada rasial, Bandara Blackpool memperketat izin penerbangan.
Liga Inggris tercoreng setelah ada pesawat pembawa spanduk bernada rasial melintas di atas Stadion Etihad, kandang Manchester City.
Momen itu terjadi sebelum laga Man City vs Burnley dalam lanjutan pekan ke-30 Liga Inggris, Senin (22/6/2020) atau Selasa dini hari WIB.
Sebelum laga, para pemain Man City dan Burnley melakukan aksi dukungan terhadap kampanye anti-rasial, 'Black Lives Matter', dengan cara berlutut satu kaki.
Berlutut satu kaki sebelum laga sebelumnya juga sudah dilakukan di seluruh pertandingan Liga Inggris sejak kompetisi kembali dilanjutkan, 17 Juni 2020.
Namun, laga Man City vs Burnley harus tercoreng.
Sebuah pesawat yang membawa spanduk bertuliskan 'White Lives Matter - Burnley' melintas ketika para pemain sedang berlutut satu kaki di tengah lapangan.
Baca juga: Skenario Liverpool Juara Liga Inggris, Paling Cepat 26 Juni 2020
Dugaan awal, munculnya pesawat itu adalah ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan Burnley.
Pihak Burnley dalam keterangannya sudah menyatakan tidak terlibat dan mengutuk aksi tersebut karena berlawanan dengan prinsip klub maupun Liga Inggris.
Dikutip dari situs BBC Sport, Rabu (24/6/2020) pihak kepolisian setempat sudah melakukan penyelidikan.
Namun, pihak kepolisian tidak menemukan adanya penyebab yang membuat tindakan penerbangan pesawat itu bisa masuk dalam kategori kriminal.
Di isi lain, Ketua Otoritas Penerbangan Sipil Inggris Raya, Richard Moriarty, juga sudah mengutuk insiden pesawat itu.
Dikutip dari situs Sky News, Rabu (24/6/2020), Air Ads Limited, disebut menjadi perusahaan yang terlibat dalam insiden pesawat di Stadion Etihad.
Air Ads Limited adalah sebuah perusahan periklanan yang menyediakan jasa pesawat pembawa spanduk untuk kepentingan komersial maupun individu.
Sebelumnya, Air Ads Limited pernah bekerja sama dengan klien yang ingin menerbangkan spanduk 'Moyes Out' di atas Stadion Old Trafford, kandang Manchester United.