Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firzie A. Idris

Editor Olahraga. Redaktur Pelaksana BolaSport.com (2015-2019), Jurnalis Tabloid BOLA (2008-2015), dan Manchester City Indonesian Media Executive (2014).

Demi Sepak Bola Indonesia, PSSI Harus Tegas Akhiri Drakor dengan Shin Tae-yong

Kompas.com - 23/06/2020, 12:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jangan pula, misalnya dari apa yang saya dengar, memberikan STY target mustahil memenangi tiga laga di sisa partai Kualifikasi Piala Dunia 2010 baru memecatnya bila dia tak berhasil.

Baca juga: Menpora kepada PSSI dan Shin: Jangan Perang Argumen, Mari Duduk Bersama...

Pertandingan terakhir, tandang ke Vietnam, dijadwalkan bergulir pada November 2020 (jika tak tertunda karena pandemi).

Alhasil, waktu akan semakin mepet bagi pelatih lain yang akan masuk untuk mempersiapkan tim ke Piala Dunia U20, dengan asumsi PSSI akan memakai model sama di mana pelatih senior juga menangani timnas di Piala Dunia U20.

Hubungan toxic seperti ini tak akan berhasil dan the clock is ticking.

Jika begini, lagi-lagi sepak bola Indonesia yang akan terkena imbasnya.

Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, harus tegas dengan pilihannya sebagai orang tertinggi di sepak bola Tanah Air saat ini.

Delapan bulan setelah resmi terpilih sebagai Ketum PSSI pada awal November 2019, rencana jangka panjangnya sudah harus mantap dan diterapkan.

Tujuannya, seperti yang berulang kali ia ungkapkan sendiri di berbagai kesempatan berbicara di depan umum, adalah demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Nama baik bangsa juga dipertaruhkan jelang pagelaran Piala Dunia U20 2021.

Di sinilah harus jelas bahwa seluruh pihak mementingkan kepentingan bangsa di atas ambisi pribadi.

Saya tak alergi dengan opini bahwa pelatih Indonesia yang seharusnya menangani Garuda.

Baca juga: Usai Perang di Media, PSSI Minta Shin Tae-yong ke Indonesia Pekan Depan

Namun, pada faktanya, pelatih asing lebih banyak mengenyam sukses di sepak bola Tanah Air.

Mulai dari era Henk Wullems serta Sergei Dubrovin, hingga angkatan Stefano "Teco" Cugurra dan Simon McMenemy.

Mau tidak mau, standar kepelatihan dan jumlah pelatih lokal mumpuni kita masih belum mencukupi, sesuatu yang PSSI coba benahi selama beberapa tahun terakhir.

Setelah era Sofyan Hadi dan Rusdi Bahalwan, pelatih lokal terakhir yang mampu membawa timnya juara Liga Indonesia adalah Djadjang Nurdjaman saat Persib Bandung menjadi kampiun Liga Indonesia 2014.

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.BUDI KRESNADI/JUARA.NET Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

Prestasi terkini Indra Sjafri di level klub adalah menukangi Bali United ke peringkat ke-12 Indonesian Soccer Championship A 2016, menderita 14 kekalahan dari 34 pertandingan.

Ia berhenti pada Februari 2017 setelah menerima tawaran timnas U19.

Fakta ini menunjukkan bahwa, suka atau tidak, prestasi IS di sepak bola baru terbatas ke level usia di bawah 22 tahun.

Apakah peruntungannya akan lebih baik di level timnas senior? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Untuk sekarang, fans sepak bola Indonesia menunggu Iwan Bule beres-beres dalam rumahnya.

Setelah menyediakan situsnya sebagai platform bagi IS untuk bersuara, PSSI kini harus mengakomodir wawancara dengan STY, agar publik bisa menilai sendiri apa yang ada di benak pelatih asal Korsel tersebut.

Kebenaran harus menjadi milik STY juga.

Selebihnya, saya penasaran. Kenapa sih Indonesia tak bisa beranjak dari peringkat 170-an di ranking FIFA?

Masa dalam lima tahun ke depan, Indonesia tak dapat terbang lebih tinggi dan mencapai anak tangga ke-129, posisi rata-rata Garuda sejak ranking FIFA diciptakan?

Oleh karena itu saya teringat lagi pesan pesan sederhana yang disampaikan Presiden Jokowi di Istana Negara, pada suatu hari lima tahun silam:

"Ini ada yang salah dan ini yang perlu kita kerjakan, masa depan sepak bola kita harus lebih baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Internasional
Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Liga Lain
Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Liga Lain
Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Liga Italia
Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com