KOMPAS.com - Gelaran Piala Dunia 2018 dianggap menjadi titik runtuhnya performa kiper Manchester United, David de Gea.
Hal tersebut diungkapan mantan bek sayap Man United, Gary Neville, menyusul penampilan De Gea pada laga kontra Tottenham Hostspur, Sabtu (20/6/2020) dini hari WIB.
Dalam laga lanjutan pekan ke-30 Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris itu, De Gea dinilai tampil buruk.
Dia menuai banyak kritik setelah gagal menghalau tendangan pemain Tottenham, Steven Bergwijn, yang kemudian berujung gol pembuka Tottenham Hotspur.
Gol tersebut membuat skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer kerepotan. Padahal, sebelum Tottenham berhasil membuka keunggulan, Man United tampil lebih mendominasi.
Gol penyeimbang dari kubu Man United baru hadir pada menit ke-81 lewat eksekusi penalti Bruno Fernandes.
Alhasil, Man United harus puas membawa membawa pulang satu poin dari markas Tottenham Hotspur.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris, Chelsea Jauhi Man United, Liverpool Kukuh meski Seri
Pasca-laga, beberapa pemain Man United dikritik habis-habisan, termasuk De Gea.
Menurut Gary Neville, kiper berkebangsaan Spanyol itu sudah gagal menunjukkan konsistensi.
Performa De Gea dianggap menurun drastis dari empat tahun belakangan.
"Dia (De Gea) adalah satu-satunya pemain yang bisa diandalkan Man United selama empat tahun terakhir, tetapi sudah berubah," kata Neville dalam podcast-nya, dikutip dari Goal.
"Penilaian buruk yang belakangan ditujukan kepada De Gea menjadi adil untuk dirinya. Dia membuat banyak kesalahan," ujar Neville.
Baca juga: Man United Raih Hasil Seri, De Gea dan Maguire Disuruh Naik Taksi
Lebih lanjut, Neville menilai bahwa penurunan performa yang terjadi pada diri De Gea adalah dampak dari hasil buruk tim nasional Spanyol pada Piala Dunia 2018 Rusia.
Kala itu, De Gea terpilih menjadi kiper utama dan harus kebobolam lima gol dari tiga pertandingan saat fase grup.
De Gea juga melakukan kesalahan fatal ketika bersua Portugal. Dia gagal mengantisipasi tembakan mendatar Cristiano Ronaldo yang meluncur tepat ke arahnya.