SURABAYA, KOMPAS.com - Dua maskot Persebaya Surabaya, Jojo dan Zoro, mengambil hikmah perayaan dalam senyap yang mereka lakukan untuk memperingati hari jadi Persebaya Surabaya yang ke-93 tahun.
Euforia dan pesta mereka ganti dengan rasa simpati terhadap beban sesama.
Pada tahun ini, Jojo dan Zoro sengaja melakukan kegiatan amal untuk mengganti gegap gempita yang tertunda karena pandemi virus corona.
Kegiatan awal mereka mulai dengan ziarah ke makam pendiri Persebaya Surabaya, alm M Pamoedji.
Setelah itu, mereka bergerak untuk membagikan 200 paket sembako kepada warga yang membutuhkan dan juga anak-anak yatim.
Baca juga: 5 Jebolan Persebaya yang Mengguncang Sepak Bola Indonesia
Dalam kegiatan ini, Jojo dan Zoro bergerak bergerilya tanpa melibatkan bonek. Mereka sengaja tidak menjadikan kegiatan amal ini open public untuk menghormati imbauan physical distancing.
Bahkan, untuk menghindari kerumunan warga, mereka sengaja mendistribuskan paket sembako melalui ketua RT.
Jojo dan Zoro senang kegiatan ulang tahun berjalan dengan lancar, tanpa perayaan besar-bersaran, tetapi bisa mengambil hikmah perayaan dalam senyap ini, apalagi setelah menyaksikan apresiasi dari warga.
"Alhamdulillah berjalan lancar kegiatan hari ini. Kebanyakan warga senang dan mendoakan agar pandemi ini berlalu serta Persebaya semakin berjaya ke depannya," kata Tommy, kru dari Jojo dan Zoro kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Baca juga: Strategi Prestasi Persebaya Surabaya: Resep 1, 3, dan 5
"Beda sekali, tidak ada konvoi, tidak ada pesta kembang api. Namun, hikmahnya sangat luar biasa. Kami lebih bisa peduli antarsesama. Semoga ke depannya ada inspirasi-inspirasi lagi untuk melakukan kegiatan yang lebih baik lagi, yang lebih bermanfaat lagi," katanya.
Jojo dan Zoro mendoakan agar ulang tahun ke-93 tahun ini bisa menjadi momentum kebangkitan bagi Persebaya Surabaya dan kebaikan untuk semua.
"Harapannya Persebaya lebih maju, lebih baikm dan bisa juara tahun ini serta selalu menjadi tim terbaik di Indonesia," ucapnya.
"Semoga juga pandemi ini segera berlalu agar ada sepak bola lagi. Suporternya semakin maju, kreatif, dan inovatif," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.