Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jandia Eka Putra yang Pernah Buat Mantan Timnya Turun Kasta

Kompas.com - 17/06/2020, 09:50 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pertandingan antara PSIS Semarang melawan Semen Padang di putaran kedua Liga 1 2019 menjadi salah satu pertandingan yang tidak akan pernah dilupakan Jandia Eka Putra.

Kiper PSIS Semarang tersebut mengaku sempat merasakan dilema yang hebat jelang pertandingan melawan tim yang membesarkan namanya tersebut.

Pada dua tahun terakhir, dia memang sangat lekat dengan Laskar Mahesa Jenar. Rambut kuncirnya membuatnya mudah dikenali dan menjadi ikon tersendiri setiap pertandingan PSIS Semarang.

Namun, sebelum membela PSIS Semarang, kiper asal Padang tersebut menorehkan banyak cerita bersama tim kampung halamannya, Semen Padang. Terhitung, dia sudah menjalani sembilan musim bersama tim berjuluk Kabau Sirah tersebut.

Baca juga: Persib Terbuka jika Ada Klub Lain yang Ingin Bermarkas di Bandung

Ujian datang ketika PSIS Semarang harus menghadapi Semen Padang pada pekan ke-32 Liga 1 2019. Saat itu, PSIS Semarang dan Semen Padang sama-sama membutuhkan kemenangan untuk bisa lolos dari jurang degradasi.

"Jujur, dua hari sebelum pertandingan, saya sempat menelepon bos YS (Yoyok Sukawi). Saya cerita apa adanya kepada dia," kata kiper berusia 32 tahun itu.

Jandia Eka Putra menceritakan seperti merasa makan buah simalakama, menang atau kalah dia akan tetap menjadi musuh bagi salah satu pihak.

Ketika dia berhasil menang bersama PSIS Semarang, dia akan menjadi "musuh" bagi masyakarat Padang. Begitu pula sebaliknya, ketika PSIS Semarang yang kalah, dia tetap "diserang" oleh masyarakat Semarang.

Baca juga: Saat Persib Turut Bantu PSV Eindhoven Juara Liga Champions 1988...

"Jadi, semua sekarang tergantung, bos. Kalau saya pribadi, siap main, kalau bos percaya sama saya, saya siap main," ucapnya menirukan percakapan dengan Yoyok Sukawi kala itu.

"Akhirnya bos bilang kepada saya untuk tetap main, pelatih juga memberikan instruksi untuk main," katanya.

Saat itu, Jandia Eka Putra merasa loyalitasnya sedang diukur oleh PSIS Semarang. Di satu sisi dia berat harus melawan tim yang sudah sembilan tahun membesarkan namanya.

Namun, di satu sisi, dia harus profesional sebagai pemain PSIS Semarang.

"Mungkin saat itu banyak yang mau mengukur saya dan saya pun oke saya akan melakukan sebisa saya. Mungkin dari situ juga orang ingin tahu, saya itu bisa sampai mana untuk PSIS," tuturnya.

Jandia Eka Putra akhirnya turun dan berhasil mengantarkan kemenangan PSIS Semarang 2-0 atas Semen Padang.

Usai pertandingan, tidak ada perayaan maupun euforia yang ditunjukkannya. Dia hanya duduk terpaku bersandar di tiang gawang sambil melihat mantan timnya berbalut kesedihan karena harus terdegradasi ke Liga 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com