MALANG, KOMPAS.com - Kabar kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang akan dipusatkan di Pulau Jawa mendapat respons beragam dari petinggi klub.
Salah satunya General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo, yang mengaku keinginannya untuk pergi ke Aceh dan salat di Masjid Baiturrohman tertunda jika kompetisi Liga 1 2020 dipusatkan di Jawa akibat pandemi virus corona.
Dia mengatakan sebenarnya ingin merasakan atmosfer bertandang ke Aceh setelah Persiraja Banda Aceh promosi ke Liga 1 2020.
Baca juga: Penggawa Arema FC Sudah Gatal Ingin Latihan Kembali
"Ya sebenarnya senang ketika melakukan perjalanan jauh, ingin sekali salat di Masjid Baiturohman Aceh, tetapi tertunda. Yang penting kompetisi kembali bergulir, itu saja," kata Ruddy.
Menurut Ruddy Widodo, kompetisi Liga 1 2020 memang sebaiknya kembali bergulir.
Pasalnya, jika kompetisi dihentikan, bukan hanya klub yang rugi, tetapi juga masyarakat yang hidup dari sepak bola.
"Kalau sepak bola tidak ada bagaimana pemain, pelatih, dan juga orang-orang yang hidup dari sepak bola. Tentu ini juga menjadi perhatian kita semua," ucap pria asal Madiun, Jawa Timur itu.
Sementara itu, untuk estimasi biaya tandang, menurut Ruddy Widodo, tak ada perbedaan yang terlalu signifikan.
Meski dipusatkan di Jawa, biaya tandang tidak berkurang terlalu banyak.
Baca juga: Liga Dilanjutkan, Arema FC Tunggu Kebijakan Pembayaran Gaji Baru Bulan Juli
Dia mengakui bahwa biaya tandang yang paling besar bagi klub adalah masalah penerbangan.
Dengan dipusatkan di Jawa, anggaran untuk penerbangan bisa sedikit berkurang.
"Ya, walaupun biaya away sebenarnya tidak terlalu banyak karena yang paling banyak adalah untuk kontrak pemain dan pelatih."
"Kalau kami hitung estimasinya, yang paling besar biaya away itu untuk penerbangan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.