SINGAPURA, KOMPAS.com - Fandi Ahmad menjadi legenda hidup sepak bola Indonesia asal Singapura, khususnya klub Niac Mitra.
Fandi bermain untuk klub asal Surabaya pada 1982-1983.
Sesudah itu, mantan pelatih klub asal Indonesia Pelita Jaya pada 2007 itu mengadu nasib ke Groningen, anggota Eredivisie Liga Belanda.
Baca juga: Fandi Ahmad Ungkap Sebab Kekalahan Singapura dari Indonesia
Di klub Negeri Kincir Angin itu, dia mengerahkan kemampuannya sepanjang 1983-1985.
Kini, setelah berkiprah juga di Kuala Lumpur FC, Pahang FC, Geylang United hingga Singapore Armed Forces FC, Fandi Ahmad justru mendapat kabar baik dari Groningen.
Seminggu setelah merayakan hari ulang tahunnya ke-58 pada 29 Mei 2020, Fandi memperoleh kabar bahwa dirinya masuk dalam nominasi daftar pemain terbaik Konfedarasi Sepak Bola Asia (AFC) yang bermain di Eredivisie.
Dalam hasil sebuah jajak pendapat tersebut, Fandi sejajar dengan pemain AFC lainnya yakni antara lain Park Ji Sung, Lee Young Pyom dan Huh Jing Mo (ketiganya mantan penggawa PSV Eindhoven), dan pemain Jepang Shinji Ono (Feyenord Rotterdam).
Nomine yang lain adalah Alireza Jahanbakhsh (topskor Eredivisie musm 2018), Reza Ghoochannejhad (SC Heerenveen DAN PEC Zwolle), Jason Culina (pemain Ajax dan PSF Eindhoven asal Australia), dan Brett Holman (pemain AZ Alkmaar asal Australia pada 2009).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.