KEDIRI, KOMPAS.com - PSSI membuat panduan yang ditujukan untuk pencegahan dan pengendalian penularan pandemi Covid-19 ketika Liga 1 2020 akan bergulir.
Munculnya panduan ini ditengarai semakin memperkuat isu dilanjutkannya kompetisi Liga 1 2020, meskipun pada dasarnya PSSI belum memberikan pernyataan resmi mereka setuju kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan.
Menanggapi panduan tersebut, Presiden Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih tidak memberikan kritik maupun masukan.
Namun, dia memastikan pihaknya siap tunduk dan patuh terhadap keputusan PSSI.
Baca juga: PSSI Pecat 8 Orang di Kesekjenan
"Walaupun Persik ini klub sepak bola di bawah swasta, tetapi sepak bola di Indonesia wajib mengikuti seluruh regulasi federasi (PSSI)," kata Kediri Abdul Hakim Bafagih, Minggu (7/6/2020).
Secara garis besar, pedoman tersebut meliputi mekanisme protokol kesehatan, mulai dari masa persiapan, sebelum pertandingan, saat pertandingan berlangsung, dan sesudah pertandingan.
Selain itu, protokol juga dilengkapi dengan latar belakang, daftar orang-orang yang boleh berada di stadion, serta panduan penerapan higienis dan sanitasi lingkungan area stadion.
Meskipun hingga saat belum ada poin-poin yang menjadi kontra, yang pasti pedoman ini akan menambah tugas klub dan juga panpel pertandingan.
Baca juga: Tolak Rencana PSSI, Persiraja Ingin Liga 1 Digelar di Aceh
Di sisi lain, rancangan ini disusun oleh Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekjen PSSI Maaike Ira Puspita, Dirtek PSSI Indra Sjafri, Ketua Tim Medis PSSI Syarif Alwi, dokter timnas U-19 Indonesia Dicky M Shofwan, dokter timnas U-16 Indonesia Ifran Ahmad, dan dokter timnas putri Indonesia Leksolie Foes.
Untuk merumuskan pedoan ini, PSSI banyak mengambil referensi penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, mulai dari FIFA, WHO, AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN), Kemenkes Indonesia, Kemenpora Indonesia, hingga protokol kesehatan yang digunakan di Bundesliga, kasta teratas Liga Jerman.
Referensi-referensi tersebut kemudian disatukan, lalu disesuaikan dengan kultur dan budaya sepak bola Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.