Menurut Luis Garcia, pertandingan tanpa penonton tentu akan merugikan tim tuan rumah, terutama yang memiliki fans fanatik.
Baca juga: Toni Kroos Ungkap Faktor Krusial untuk Menjuarai La Liga Musim Ini
Pendapat itu diungkapkan Luis Garcia kepada Kompas.com dalam interview 1-on-1 yang diseleranggarakan LaLiga, Kamis (4/6/2020).
"Saya masih ingat ketika bermain bagi Barcelona dan bertandang ke markas Real Sociedad. Itu (Stadion Anoeta) adalah tempat yang sulit. Tekanan suporter menyulitkan kami," ujar Luis Garcia.
"Saya juga pernah bermain tanpa disaksikan penonton di Yunani saat membela Pananthinaikos. Pertandingan rasanya seperti latihan," kata Luis Garcia.
"Bermain tanpa disaksikan penonton tentu akan berbeda. Sekarang tim tamu tidak akan mendapat tekanan dari suporter tuan rumah dan itu mengungtungkan," tutur Luis Garcia.
Lebih lanjut, Luis Garcia menilai aturan tanpa penonton membuat status tim kandang-tandang tidak lagi berlaku.
Meski demikian, Luis Garcia yakin intensitas dan kualitas pertandingan tidak akan menurun.
"Pemain tentu butuh dukungan dari fans agar termotivasi di lapangan. Atmosfer yang diciptakan fans sangat spesial, dan Anda pasti sangat senang melihat stadion penuh terisi penonton," kata Luis Garcia.
"Sekarang tuan rumah dan tim tamu akan menghadapi situasi yang sama. Status tuan rumah atau tim tamu tidak ada bedanya lagi. Jadi, talenta dan kesiapan setiap tim akan menentukan hasil laga," tutur Luis Garcia.
"Pada akhirnya, kita harus beradaptasi. Hal yang paling penting adalah sepak bola sudah kembali," ujar Luis Garcia menambahkan.
Baca juga: Jelang Liga Spanyol Dilanjutkan, Barcelona dalam Kondisi Mental yang Baik
Demi menyiasati aturan laga tanpa penonton, beberapa tim melakukan cara unik agar stadion bisa terisi.
Di Korea Selatan, FC Seoul pernah menggunakan boneka-boneka yang didandani layaknya suporter untuk mengisi beberapa kursi Stadion Seoul World Cup.
Namun, cara FC Seoul menuai kontroversi dan kecaman dari publik karena menggunakan boneka seks untuk mengisi stadion.
Pada akhirnya, boneka-boneka itu kini tidak lagi terlihat karena FC Seoul dihukum denda 100 juta won (sekitar Rp 1,2 miliar) oleh K-League.
Di Jerman, Borussia Monchengladbach meletakkan 10 ribu lebih patung kardus di Stadion Borussia-Park.