Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik 1993-1995, Persib Merajai Kompetisi dengan Pemain Lokal

Kompas.com - 04/06/2020, 18:40 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Melenggang ke babak final, Persib kembali berhadapan dengan Petrokimia. Sutiono Lamso dkk berhasil menaklukkan wakil Jawa Timur itu dengan skor 1-0.

Gegap gempita menyelimuti Kota Bandung menyambut kemenangan Persib atas Petrokimia. Maung Bandung, kembali membawa trofi juara untuk kali kedua secara beruntun ke Kota Kembang.

Dengan prestasi itu, nama Persib tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai juara terakhir kompetisi Perserikatan.

Klub berjulukan Maung Bandung itu juga mencatatkan namanya menjadi kesebelasan pertama yang mampu meraih gelar juara pada kompetisi Liga Indonesia edisi pertama.

Kekompakan dan fisik prima adalah kunci keberhasilan

Pencapaian tersebut tentu tak begitu saja bisa ditorehkan Persib. Ada banyak faktor yang kemudian menjadi kunci sukses Persib.

Selain karena taktik dan strategi dari pelatih, Yudi Guntara menyebut, kekompakan adalah kunci utama keberhasilan Persib dalam merajai kompetisi sepak bola Indonesia dalam rentang tahun 1993 hingga 1995.

"Kuncinya kekompakan tim, waktu itu materi pemain kami sebenarnya biasa saja, bahkan semua pemain lokal dan asli binaan Persib. Kalau ditanya faktornya, ya memang kekompakan," ungkap Yudi, kepada Kompas.com.

Yudi bercerita, pada masa itu, Persib memang tidak pernah melakukan perombakan tim secara besar-besaran.

Sebagian besar skuad Maung Bandung kala itu sudah bermain bersama  dalam rentang waktu lama. Oleh karena itu, kedekatan yang terjalin pun begitu erat.

"Kami semua sudah satu hati, tahu apa yang diinginkan satu sama lain. Kami sudah tahu arah bola akan ke mana, dan tahu harus mengarahkan bola ke mana. Intinya kami memang sudah kompak di dalam dan di luar lapangan," tutur Yudi.

Selain kekompakan, kedisiplinan pun turut memengaruhi keberhasilan Persib dalam merajai panggung sepak bola nasional pada masa itu.

Baca juga: Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung

 

Indra Thohir dikenal sebagai sosok pelatih yang tegas dan juga disiplin.

Selain piawai dalam meracik taktik dan strategi, metode pelatihan Thohir pun berfokus pada fisik pemain. Maklum, dasar ilmu kepelatihan Thohir adalah pelatih fisik.

Sebelum menjabat posisi pelatih kepala, Thohir sempat menjadi pelatih fisik di tim Persib dari tahun 1984 hingga 1992.

Diceritakan Yudi, metode latihan fisik Thohir memang cukup "menyiksa" para pemain.

Bagaimana tidak, selain metode latihan yang keras, para pemain Persib pun sering kali berlatih pada siang hari di daerah pegunungan.

Meski terasa "menyiksa", dikatakan Yudi, metode latihan fisik yang diterapkan Thohir sangat bermanfaat untuk meningkatkan kondisi kebugaran pemain. Hasilnya, dalam pertandingan, para pemain Persib tidak mudah merasa lelah. Bahkan, mereka pun sanggup untuk melewati jadwal pertandingan padat.

"Selain itu, modal kami saat itu adalah kekuatan fisik. Fisik kami itu digenjot terus, betul kerasa sekali. Kalau kompetisi jadwal padat itu ya kami semua kuat, karena kami menjaga fisik kami dengan baik," ujar Yudi.

"Memang, dengan Pak Thohir itu fisik kami digenjot terus. Lagi cuaca panas, di Subang kami terus digenjot fisik. Hasilnya, terasa oleh kami sendiri," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com