KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Spanyol, Ana Barcelo, mengecam pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, yang mengabaikan bahaya virus corona.
Kecaman itu berkaitan dengan laga leg kedua 16 besar Liga Champions yang mempertemukan Valencia vs Atalanta, 11 Maret 2020.
Baru-baru ini, Gasperini mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kondisinya saat mendampingi Atalanta pada laga tersebut.
Gasperini mengaku dalam keadaan sakit dan mengalami gejala Covid-19.
Setelah kembali ke Italia, Gasperini melakukan tes Covid-19 dan hasilnya positif.
Baca juga: Saat Lawan Valencia, Pelatih Atalanta Diduga Positif Virus Corona
"Saya merasa sakit satu hari sebelum pertandingan melawan Valencia. Jika Anda melihat foto-foto pertandingan, saya tidak terlihat sehat saat di bench," kata Gasperini.
"Saya sempat kehilangan indera perasa. Karena tidak pernah demam, saya tidak melakukan tes swab. Namun, 10 hari yang lalu hasil tes darah menunjukkan saya pernah menderita Covid-19," tutur Gasperini.
Mendengar pernyataan itu, Ana Barcelo mengecam sikap Gasperini karena telah mengabaikan bahaya virus corona.
"Gasperini tidak bertanggung jawab," kata Ana Barcelo dikutip dari situs Marca.
"Dia tahu tindakannya sangat berbahaya. Dia seharusnya tidak ikut terbang ke Spanyol," tutur Ana Barcelo menambahkan.
Baca juga: Surat Terkontaminasi Covid-19 untuk Sang Dewi Atalanta
Sama seperti Ana Barcelo, pihak Valencia juga sudah mengecam tindakan Gasperini.
Dua laga yang mempertemukan Atalanta dan Valencia di Liga Champions masih menjadi kontroversi hingga saat ini.
Berbeda dari leg kedua, laga pertama Atalanta vs Valencia di Stadion San Siro pada 19 Februari 2020 digelar normal dengan dihadiri penonton.
Sebanyak 40.000 lebih penonton diperkirakan hadir di San Siro saat itu.
Kehadiran penonton membuat laga tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab kasus positif Covid-19 di Italia meningkat.
Pasalnya, Lombardy yang merupakan tempat asal Atalanta sempat menjadi pusat epidemi atau wilayah paling terdampak virus corona di Italia.
Baca juga: Kegelapan Liga Champions, Liverpool hingga Atalanta Diduga Pembunuh
Saat Atalanta terbang ke Spanyol untuk melakoni leg kedua, status Liga Italia sudah ditangguhkan karena lonjakan kasus positif Covid-19.
Di sisi lain, Liga Spanyol masih bergulir, tetapi pertandingan harus digelar tanpa penonton.
Aturan itu juga berlaku saat Valencia menjamu Atalanta di Stadion Mestalla.
Satu hari setelah laga Valencia vs Atalanta, Liga Spanyol mengikuti jejak Liga Italia untuk menunda kompetisi karena lonjakan kasus positif Covid-19.
Lonjakan itu membuat Italia dan Spanyol menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Eropa.
Baca juga: Laga Atalanta Vs Valencia Jadi Bom Biologis Virus Corona, UEFA Buka Suara
Setelah Liga Spanyol ditunda, Valencia sempat melakukan tes Covid-19 untuk semua pemain, pelatih, dan staf.
Hasilnya, 35 persen skuad Valencia dinyatakan positif Covid-19.
Beberapa pemain Valencia yang termasuk ke dalam daftar yang positif adalah Ezequiel Garay, Eliaqium Mangala, dan Jose Gaya.
Setelah hampir dua bulan menerapkan lockdown atau karantina nasional, Spanyol dan Italia telah melonggarkan aturan itu sejak awal Mei 2020.
Keputusan itu membuat Liga Spanyol akan dilanjutkan pada 11 Juni 2020, sementara Liga Italia menyusul sembilan hari berselang.
Namun, hingga saat ini, masih belum ada kejelasan terkait kelanjutan Liga Champions.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.