KOMPAS.com - Liverpool ikut mendukung gerakan antirasial yang kini ramai digaungkan di seluruh dunia setelah kematian George Floyd.
George Floyd adalah pria etnis Afrika-Amerika yang meninggal dunia akibat kekerasan kepolisian Amerika Serikat.
George Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, pada Senin (25/5/2020).
Pria berusia 46 tahun itu ditangkap dengan tuduhan memakai uang palsu untuk bertransaksi di toko kelontong.
Kematian George Floyd kemudian memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat dan berbagai belahan dunia lainnya.
Selain menuntut keadilan untuk George Floyd, demonstrasi itu juga menyuarakan gerakan antirasial.
Liverpool melalui akun Twitter resmi klub pada Senin (1/6/2020) turut memberikan suaranya mendukung gerakan antirasial.
Baca juga: Michael Jordan Serukan Kemarahan terkait Insiden George Floyd
Bentuk dukungan Liverpool adalah mengunggah foto skuad sedang berlutut di satu kaki membentuk lingkaran di tengah lapangan Stadion Anfield.
Dalam keterangan foto itu, Liverpool menulis Unity is Strength dengan tagar #BlackLivesMatter.
Unity is strength. #BlackLivesMatter pic.twitter.com/sSu2sarAXa
— Liverpool FC (at ????) (@LFC) June 1, 2020
Menurut jurnalis Evening Standard, David Lynch, inisiatif memberi dukungan terhadap George Floyd dan gerakan antirasial Liverpool datang dari para pemain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.