KOMPAS.com - Pelatih Atalanta, Gia Piero Gasperini, mengkritik aturan lima pergantian pemain dalam satu laga saat Liga Italia musim 2019-2020 dilanjutkan.
Gasperini menilai aturan itu membuat esensi sepak bola berkurang dan terlihat seperti pertandingan basket.
Aturan lima pergantian pemain untuk kelanjutan musim 2019-2020 kali pertama diajukan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) ke FIFA pada awal Mei 2020.
Proposal RFEF itu sudah disetujui International Football Association Board (IFAB), organisasi di luar FIFA yang bertanggung jawab terhadap aturan pertandingan sepak bola.
RFEF mengajukan perubahan aturan pergantian pemain saat kompetisi musim 2019-2020 dilanjutkan untuk mengurangi risiko cedera.
RFEF beranggapan, pemain yang libur sejak pertengahan Maret 2020 karena kompetisi ditangguhkan akan menghadapi risiko cedera yang tinggi ketika bermain lagi.
Setelah disetujui IFAB, aturan lima pergantian pemain dalam satu laga sudah diterapkan di Bundesliga, kasta teratas Liga Jerman, sejak kompetisi kembali bergulir pada 16 Mei 2020.
Baca juga: Presiden Lazio Sambut Kabar Baik Liga Italia yang Bergulir Kembali
Perubahan aturan yang bersifat sementara itu kemungkinan juga akan diterapkan di Liga Italia sepanjang sisa musim ini.
Menurut Gasperini, aturan lima pergantian pemain sangat konyol. Sebab, menurut dia, alasan mengurangi risiko cedera adalah hal yang tidak masuk akal.
Gasperini menilai sepak bola adalah permainan fisik sehingga risiko cedera tidak bisa dihindari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.