LAMONGAN, KOMPAS.com - Persela Lamongan ikut menyuarakan agar kompetisi Liga 1 2020 dihentikan secara total.
Menurut kubu Jawa Timur tersebut, keselamatan masyarakat menjadi pertimbangan utama.
Selain itu, melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 tanpa jaminan kesehatan juga dirasa bakal menciptakan problem baru.
Latar belakang keputusan Persela Lamongan tersebut adalah kondisi kabupaten Lamongan yang masih belum kondusif dari pandemi Covid-19 terlihat dari grafik kasus yang masih meningkat.
"Kondisi di Lamongan saat ini, yang terkonfirmasi positif Covid-19 belum terlihat adanya penurunan signifikan. Seandainya kompetisi dilanjutkan dalam waktu dekat, kemungkinan Persela belum bisa menggelar pertandingan," kata manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi.
Baca juga: Lebaran Tak Bisa Halalbihalal, Kapten Persela Petik Hikmah
Menurut mereka, bergulirnya kembali Liga 1 2020 juga akan menciptakan risiko lebih besar bagi pemain dan official pertandingan serta berbuntut ke masyarakat Indonesia pada akhirnya.
Selain itu, protokol-protokol pencegahan yang akan diterapkan di stadion pun juga tidak cukup menjadi solusi.
Lantaran, tidak ada jaminan prototol tersebut bisa memutus secara tuntas penyebaran Covid-19 di lingkungan stadion.
“Siapa bisa menjamin suporter yang datang ke stadion hanya berdiam diri, tidak berjingkrak, bernyanyi bersama, berpelukan, dan berteriak-teriak saat tim kebanggaannya mencetak gol," ucapnya.
"Ketika tidak ada jaminan atas itu semua, pada waktu bersamaan ancaman kesehatan dan keselamatan tersebut datang."
Baca juga: Persela Lelang 13 Jersey, Milik Choirul Huda Laku Harga Tertinggi
Sementara, Persela juga tidak melihat usulan pertandingan tanpa penonton sebagai solusi.
Penjualan tiket menjadi salah satu pendapatan terbesar yang dimiliki klub.
Tentu, klub akan merasa keberatan karena mereka harus tetap mengeluarkan biaya besar untuk membayar kewajiban kepada pemain.
Apalagi, biaya untuk menggelar satu pertandingan tidaklah murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.