BOJONEGORO, KOMPAS.com - Pelatih kiper Bhayangkara FC, Alan Haviluddin, mengakui rentetan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini membuat hari Lebaran-nya terasa bercampur aduk.
Namun, dia mengaku tetap menikmatinya, baik itu dari sisi positif maupun negatif.
Seperti diketahui, sepak bola nasional sedang berhenti karena pandemi virus corona.
Baca juga: Bhayangkara FC Usulkan Liga 1 Diakhiri jika Pandemi Covid-19 Belum Mereda
Seluruh kompetisi berhenti sementara dan kegiatan tim pun diliburkan.
Tidak hanya itu, pandemi virus corona juga memengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara ekonomi dan sosial.
Alhasil, Lebaran kali ini harus dirayakan dengan rasa waswas dan kurang semarak.
Meski sedang dalam masa sulit, mantan pelatih kiper Persipura Jayapura dan timnas Indonesia itu tak mau mengeluh. Dia tetap berusaha menikmati setiap peristiwa yang terjadi.
"Lebaran di rumah saja, mengikuti iimbauan pemerintah. Alhamdulillah menu makanan juga aman, opor ayam tetap ada," kata Alan kepada Kompas.com.
"Dinikmati saja seperti air mengalir, ambil hikmah atas kejadian yang sekarang ini," tutur dia.
Selalu berpikir positif menjadi kunci Alan Haviluddin dalam menghadapi segala tantangan yang ada.
Setiap musibah pasti ada hikmah yang terselip. Ketika seseorang mampu menemukan hikmah tersebut, musibah pun akan mudah dijalani.
Baginya, hikmah tersebut adalah waktu berkumpul besama keluarga yang tidak bisa ditukar dengan materi.
"Bukan hanya tahun kemarin saja saya jauh dari keluarga, tetapi selama saya di sepak bola, dari sejak jadi pemain hingga pelatih, tidak pernah merasakan liburan di rumah sampai lama seperti sekarang ini," tutur Alan yang juga mantan pelatih kiper Arema FC.
Lebih istimewa lagi, liburan kemarin bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan.
Baca juga: Bhayangkara FC Ingin Wajah Baru PT LIB yang Piawai Kelola Bola dan Bisnis Sekaligus
Dengan demikian, pada tahun ini, Alan bisa "membayar" momen-momen Ramadhan yang tidak bisa dilakukan pada tahun sebelumnya.
"Setiap pagi setelah sahur saya bersepeda dengan dengan anak saya. Yang paling penting saya bisa shalat berjemaah di rumah setiap hari."
"Sebelumnya jarang sekali saya lakukan karena kesibukan yang padat dan membuat saya jarang berada di rumah," tutur Alan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.