SURABAYA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri selalu identik dengan kumpul bersama keluarga sambil menikmati sajian menu makanan khas Lebaran.
Ketupat dan opor ayam selalu menjadi menu favorit saat Lebaran.
Namun, sejumlah makanan khas daerah ternyata menjadi menu favorit para pemain Persebaya Surabaya dalam merayakan Idul Fitri 1441 H atau 2020.
Berikut ringkasan Kompas.com soal makanan daerah favorit pemain Persebaya Surabaya saat hari raya Idul Fitri 1441 H:
Baca juga: Meski Berbeda, Begini Cara Jacksen F Tiago Rayakan Lebaran bersama Keluarga
Hambali Tholib
Gelandang muda Persebaya, Hambali Tholib, memiliki menu favorit saat Idul Fitri, yakni Coto Makassar. Menurut mantan pemain Persela Lamongan ini, Coto Makassar buatan sang bunda merupakan menu yang spesial saat Lebaran.
"Kalau untuk Lebaran, menu yang paling saya tunggu adalah Coto Makassar buatan ibu, soalnya selalu enak," kata Hambali.
Coto Makassar merupakan salah satu makanan tradisional daerah kelahiran pemain bernomor punggung 88 itu.
Makanan berkuah itu berisi jeroan dan daging sapi yang dibumbui dengan bumbu khusus. Coto Makassar dimakan dengan menggunakan ketupat.
Baca juga: Curahan Pelatih Persiraja Rayakan Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona
Bek muda Persebaya, Rachmat Irianto, juga memfavoritkan masakan sang ibunda saat Lebaran. Sate ayam dan kambing menjadi makanan yang ditunggu-tunggu pemain bernomor punggung 13 itu.
"Sate ayam dan kambing buatan ibu. Karena rasa bumbunya yang khas, tetapi kalau untuk kue seadanya saja," tutur pemain yang biasa disapa Rian itu.
Sate adalah makanan berbahan dasar daging ayam atau kambing yang dibakar.
Agar sensasi rasa khasnya terasa, daging yang sudah dipotong-potong dibakar menggunakan arang. Terakhir dicampur dengan saus, yang terdiri dari kacang dan kecap ditambahi bawang merah iris.
Pemain senior tim berjuluk Bajol Ijo, Rendi Irwan, memilih rujak cingur untuk menemani Lebaran bersama keluarga.
"Rujak sudah menjadi tradisi Lebaran yang dimakan pada siang hari," ucap Rendi.
Makanan khas Jawa Timur yang berisikan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus, beberapa jenis buah seperti timun, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe dan sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang.
Setelah itu, lalu di siram bumbu berbahan dasar kacang yang sudah diulek bersama petis, pisang muda dan air.
Kunci dari kelezatan rujak dapat dirasakan melalui petis yang digunakan.
Baca juga: Jadi Calon Venue Piala Dunia U-20, Kandang Persebaya Disorot AFF
Mahmoud Eid
Mahmoud Eid merayakan Lebaran dengan menu favoritnya Arabic Mezze di kampung halamannya, Swedia.
"Untuk hari raya, makanan favorit saya adalah Arabic Mezze. Itu seperti makanan kecil tradisional Arab yang dimakan dengan daging," ucapnya.
Arabic Mezze berupa hidangan kecil yang dimakan dengan daging sebagai makanan utama atau makanan penutup sebelum hidangan utama.
Lain lagi dengan Makan Konate yang tak bisa mudik ke negara asalnya, Mali. Dia mengaku rindu dengan sup ayam atau biasa disebut Sup Nadji sebagai makanan yang disajikan saat hari raya Idul Fitri.
Meski pandai memasak, Konate mengaku kesulitan jika harus memasak menu makanan untuk merayakan Lebaran.
"Lebaran saya makan nasi sama sup ayam karena di Mali ada banyak rumah di hari Idul Fitri, tetapi di sini saya tidak bisa bikinnya," kata Konate.
Baca juga: Tak Bisa Pulang Kampung, Begini Cara Makan Konate Obati Rindu
Menurut Makan Konate, makanan Asia, khususnya Indonesia, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan African food.
Masakan Mali kebanyakan dibikin dengan saus. Untuk membuat sup bahannya bisa menggunakan ayam, daging dan ikan lalu disajikan bersama nasi putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.