KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pandemi corona yang melanda Malaysia memunculkan dampak ekonomi yang tidak sedikit.
Sempat menyentuh kompetisi sepak bola di Liga Super Malaysia (MSL), namun, kata CEO Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) Datuk Ab Ghani Hassan, kondisi tersebut perlahan-lahan bisa teratasi.
Baca juga: Liga Malaysia Satu Putaran
Abd Ghani Hassan mengatakan bahwa MSL sudah barang tentu tidak bisa dibandingkan dengan Liga Inggris.
"Liga Inggris menyangkut bisnis yang mendunia," katanya.
Lantaran cakupan yang luas itulah, Ghani Hassan memahami bila pandemi corona membuat Liga Inggris kehilangan miliaran euro.
" Liga Malaysia kan hanya fokus di dalam negeri dan tidak banyak menghasilkan uang sebagaimana Liga Inggris," katanya lagi.
Baru memainkan empat laga, MSL musim 2020 tertunda gara-gara corona.
Untuk sementara, Johor Darul Ta'zim berada di puncak dari 12 peserta MSL dengan poin 10.
Satu tingkat di bawahnya ada Perak FC dengan raihan 8 poin.
Sementara, posisi nomor buncit diduduki PDRM yang belum pernah menang selama empat laga.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan