KOMPAS.com - Menjadi pahlawan kemenangan tim nasional Jerman pada Piala Dunia 2014 ternyata tak cukup mendongkrak karier Mario Goetze di klubnya saat ini, Borussia Dortmund.
Dari musim ke musim, menit bermain penyerang berusia 27 tahun itu kian merosot.
Dalam gelaran Bundesliga musim ini, dia bahkan baru tampil sebanyak 14 kali dari total 26 laga yang telah dimainkan Borussia Dortmund.
Minimnya menit bermain membuat Goetze dikabarkan akan hengkang dari Dortmund pada akhir musim 2019-2020.
Baca juga: Goetze Merasa Kariernya Mati karena Gol di Final Piala Dunia 2014
Sang pelatih, Lucien Favre, sejatinya berharap bisa melibatkan Goetze dalam pertandingan sisa musim ini.
Namun, di saat yang bersamaan, juru taktik asal Swiss itu mengakui bahwa gaya bermain Goetze sudah tak sesuai dengan skema permainan tim asuhannya.
Komentar Favre itulah yang kemudian dinilai membuat masa depan Goetze di Dortmund semakin kelam.
"Saat ini kamu bermain 3-4-3. Saya telah berbicara dengan Mario Goetze, dan sayangnya ini bukan sistem yang tepat untuknya," kata Favre, dikutip dari Goal.
"Anda harus mengatakan yang sebenarnya tentang ini," imbuh dia.
"Tentu saja, dia bisa bermain sisi kiri atau kanan, kami akan lihat. Masih ada banyak pertandingan di depan dan kami perlu mengandalkan setiap pemain," tutur dia menjelaskan.
Baca juga: Jika Haaland Pemain Bagus, Mengapa Dia Bermain di Dortmund?
Sebelumnya, gaya bermain Goetze juga pernah menuai komentar dari mantan bintang Bayern Muenchen dan Inter Milan, Lothar Matthaus.
Menurut Matthaus, Goetze memiliki permainan yang terlalu lambat untuk Bundesliga. Hal itu yang dinilai membuat Goetze tak kunjung mendapat menit bermain reguler di Borussia Dortmund.
Dia pun menyarankan Goetze untuk hijrah ke liga atau klub yang cocok dengan gaya bermainnya.
Kompetisi teratas Liga Italia adalah liga yang disarankan Matthaus.
"Goetze harus menemukan klub, dan yang terpenting, pelatih di klub barunya bisa menyelaraskan rencana permainan dengan kemampuannya," ujar Matthaus.
"Sangat mungkin Italia akan menjadi liga yang cocok untuknya. Setidaknya, permainan di sana tidak berjalan begitu cepat dan itu akan menguntungkannya," tutur dia menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.