KOMPAS.COM - Persib Bandung mendukung penuh diusulkannya nama Maruarar Sirait sebagai salah satu petinggi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Ara, sapaan akrab Maruarar, yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan membuat kepengurusan PSSI saat ini menjadi sempurna.
Seperti diketahui, PT LIB ditinggalkan empat petingginya sekaligus. Seperti Cucu Soemantri yang menjabat Direktur Utama dan tiga nama lain yang berstatus komisaris seperti Sonhadji, Hasani Abdulgani, dan Hakim Putratama menyusul melepaskan jabatan mereka.
Nama Maruarar pun diusulkan Persipura Jayapura bersama dua nama lain yaitu Tommy Welly dan Tigor Shalom Boboy.
Maruarar yang dinilai sukses menjadi Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden sebanyak empat edisi, kemunculan namanya banyak mendapat respon positif dari klub.
Baca juga: Diusulkan Persipura, Maruarar: Mengurus Sepak bola Harus Konsisten
Manajer Persib, Umuh Muchtar, pun mendukung penuh adanya nama Maruarar sebagai salah satu calon petinggi LIB yang diusulkan.
Dia menilai kedekatan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu dengan pemerintah, akan menjadi poin lebih dari Maruarar.
“Saya sangat setuju (Marurar diusulkan jadi petinggi LIB). Sangat masuk poin. Itu kan nanti akan menambah pendekatan yang baik dengan pemerintah. Walaupun sekarang sudah bersinergi antara pemerintah dengan PSSI, tapi kalau di tambah lagi dengan adanya bang Ara itu lebih bagus. Menurut saya itu lebih sempurna,” ungkap Umuh.
“Cocok sekali karena beliau lurus dan beliau tidak pernah neko-neko apa adanya. Dia juga tahu persepakbolaan Indonesia dengan menjadi ketua di Piala Presiden. Mudah-mudahan saja kalau ada yang mengajukan, kita juga akan sampaikan ke ketua (PSSI),” lanjutnya.
Umuh pun memceritakan salah satu momen tak terlupakan dirinya dengan sosok Maruarar.
Hal itu terjadi saat Maung Bandung menjadi juara Piala Presiden 2015. Di edisi pertama ajang pra musim terbesar di Tanah Air, Persib memang sukses menjadi juara setelah di final menundukan Sriwijaya FC (SFC).
Saat itu, laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, memang menjadi pemberitaan besar. Perseteruan antara Bobotoh dan The Jakmania, fans Persija Jakarta, membuat pengamanan laga final tersebut dilakukan dengan sangat ketat dan hati-hati.
Dengan perencanaan yang kordinasi yang baik antara pihak panitia Piala Presiden, Kepolisian, dan TNI, membuat laga final berjalan dengan lancar.
Proses kedatangan dan pemulangan Bobotoh dari Bandung ke Jakarta pun, tak mengalami masalah yang berarti.
“Tidak lupa sampai saat ini ketika momen Persib juara Piala Presiden 2015. Di mana kami jadi juara, kami diundang langsung dengan bapak Presiden yang saya hormati yang saya banggakan di Istana Negera. Saya juga diminta untuk memberi sambutan,” tutur Umuh.
Jika Maruarar akhirnya menjadi petinggi di LIB, Umuh berharap tak ada pihak yang merasa terusik.
“Mudah-mudahan dengan dicalonkannya bang Ara, jangan ada pihak-pihak yang jadi gerah, jangan jadi gelisah kalau dicalonkan bang Ara disitu,” paparnya.
Tidak hanya Umuh, manajer SFC, Hendri Zainuddin, juga menyambut positif munculnya nama Maruarar sebagai salah satu petinggi LIB.
Jika nantiny sosok berusia 50 tahun itu betul-betul resmi menjadi petinggi LIB, tidak lupa dengan kepentingan klub.
“Saya melihat track record saudara Maruarar Sirait sangat bagus. Jadi saya pikir dia layak dan sah-sah saja ada klub yang mengusung beliau menjadi kandidat petinggi di PT Liga Indonesia Baru. Yang paling penting itu dahulukan kepentingan klub,” papar Hendri.
“Kalau dia terpilih menjadi petinggi di LIB, dahulukan perjuangan klub. Kita ini di klub-klub sudah mati-matian berjuang. Apalagi bagi kami Sriwijaya FC, kami masih ada hak yang belum terbayarkan. Sebesar Rp 3,4 miliar di musim kompetisi 2017 belum terbayarkan,” lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.