Prosedur kesehatan dan keamanan mengharuskan laga-laga berlangsung dengan "pintu tertutup".
FC Seoul mencoba mengakali kondisi sepi penonton ini dengan menghadirkan lebih dari satu lusin maneken yang ternyata diketahui merupakan boneka seks.
Hal ini pertama diangkat oleh para fans di media sosial yang mempunyai kecurigaan bahwa boneka-boneka tersebut bukan maneken yang biasa ditemui di toko-toko baju.
Baca juga: Physical Distancing di Liga Korea, Wasit Tolak Berjabat Tangan
Ternyata, salah satu maneken tersebut mengangkat spanduk yang menunjukkan nama-nama produsen peralatan mainan orang dewasa dan model-model yang menjadi inspirasi boneka tersebut.
Kontroversi ini bahkan sampai mengalahkan berita kemenangan 1-0 FC Seoul dan klub sampai mengeluarkan rilis untuk meminta maaf.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.