KOMPAS.com – Massimo Corey Luongo menjadi pemain timnas Australia yang memiliki garis keturunan sultan Indonesia.
Massimo Corey Luongo tercatat sebagai pemain yang menempati posisi gelandang tengah.
Ia juga tercatat pernah membela timnas Australia di Piala Dunia 2014 dan 2018.
Belakangan diketahui bahwa Massimo Corey Luongo mempunyai garis keturunan orang Indonesia. Bukan sekadar orang Indonesia, dia bahkan memiliki darah ningrat.
Baca juga: PSSI Pastikan Sudah Lunasi Gaji Shin Tae-yong dan Staf Pelatih Timnas Indonesia
Massimo Corey Luongo mendapatkan garis keturunan Indonesia dari ibunya yang bernama Ira.
Ayahnya bernama Mario Luongo berasal dari Brasil. Sementara itu, ibunya, Ira, adalah perempuan Indonesia, yaitu putri dari Sultan Bima dan Dompu, AA Sirajuddin.
Mario dan Ira kali pertama bertemu di kawasan Bondi, Australia. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai tiga anak termasuk Massimo Corey Luongo.
Meskipun mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia, Massimo Luongo belum pernah sekalipun berkunjung ke tanah kelahiran sang ibu.
Baca juga: Bagus Kahfi hingga Dedik Setiawan, Para Mutiara di Timnas Indonesia
"Ada ikatan emosi dengan Indonesia. Saya memiliki kakek nenek, bibi, paman, dan sepupu di sana. Saya belum pernah ke (Indonesia), tetapi saya ingin berkunjung ke sana," ujar Massimo Luongo.
Massimo Luongo memulai kariernya di klub Australia APIA Leichhardt Tigers, pada 2004 hingga 2010.
Pada 2011, dia mengikuti uji coba dan berhasil masuk ke yunior Tottenham Hotspur.
Selama bergabung dengan tim U18 Tottenham, Massimo Luongo bermain sebanyak sembilan kali dan mencetak tiga gol di kompetisi Premier Academy League 2010-2011.
Baca juga: Kesempatan Timnas Indonesia Hadapi Luiz Felipe Scolari Batal Terwujud
Dia pernah satu kali bermain di tim inti menggantikan Sandro pada Piala Liga melawan Stoke City pada 20 September 2011.
Massimo Luongo lalu dipinjam ke ke klub Championship, Ipswich Town, pada Juli 2012.
Sayangnya, kontraknya diputus di tahun yang sama, yakni pada November 2012.
Lalu pada Maret 2013, Massimo Luongo dipinjamkan ke Swindon Town hingga akhirnya dipermanenkan pada Agustus.
Baca juga: Saran Bek Timnas Indonesia untuk Pemain yang Ingin Berkarier di Eropa
Massimo Luongo membela Swindon Town hingga tahun 2015 dan pindah ke QPR.
Di QPR, Massimo Luongo bermain hingga 2019 sebelum akhirnya memutuskan ke Sheff Wed pada 8 Agustus 2019. (Rara Ayu Sekar Langit)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.