BERLIN, KOMPAS.com - Pemain Hertha Berlin merayakan kemenangan mereka usai menundukkan Hoffenheim dengan tiga gol tanpa balas.
Ini penampilan kali pertama mereka pada lanjutan Bundesliga usai penundaan sejak Maret 2020 lantaran pandemi corona.
Meski dengan protokol ketat mulai dari laga di sitadion tanpa penonton hingga larangan bersentuhan antar-pemain diterapkan oleh LIga Sepak Bola Jerman (DFL), kegembiraan itu terlihat tak terelakkan.
Baca juga: Hoffenheim vs Hertha Berlin, Die Alte Dame Raih Kemenangan di Markas Lawan
Alhasil para pemain Hertha Berlin saling memeluk dan mencium di dahi dan pipi merayakan pertambahan nilai di klasemen sementara itu.
DFL sendiri menetapkan agar saat merayakan kemenangan pemain hanya boleh saling bersentuhan bahu.
Pemain juga diperkenankan menari seorang diri tanpa menyentuh sesama pemain lain.
Yang terjadi, bek Herta asal Belgia, Dedryck Boyata mencium pipi sekondannya, Marko Grucic usai Hertha menceploskan gol pertama ke gawang Hoffenheim.
"Faktanya hal itu (mencium pipi) adalah bagian dari sepak bola," kata pelatih Hertha Berlin Bruno Labbadia.
Selama masa lockdown, Bruno Labbadia menggantikan peltih Hertha, Jurgen Klinsmann.
Menurut Bruno, dengan kejadian itu, dirinya memahami bahwa tim bergembira karena kemenangan yang diraih.
"Emosi adalah bagian dari permainan," kata Labbadia.
Sejatinya, DFL sudah mengeluarkan dokumen setebal 51 halaman mengenai hal-hal apa saja yang diizinkan maupun tidak selama pertandingan saat pandemi corona.
Dokumen itu dilansir untuk meyakinkan pemerintah Jerman dan negara-negara bagian mengenai keselamatan dan kesehatan selama lanjutan Bundesliga berlangsung.
Memang, tertera di situ bahwa memeluk dan saling bersentuhan tangan antara pemain diimbau untuk tidak dilakukan.
Sebagai pengganti, pemain diperkenankan saling bersentuhan bahu atau kaki.
Kendati begitu, juru bicara DFL bahwa tak ada hukuman bagi pemain untuk mengekspresikan kegembiraan lantaran timnya menang.
"Peraturan itu hanyalah petunjuk bagaimana caranya ekspresi kemenangan mencetak gol,' kata juru bicara DFL.
DFL hingga kini masih kontinyu melakukan tes kesehatan terhadap para pemain dan pelatih untuk memutus mata rantai pandemi corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.